Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Di tengah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, kegiatan pemberdayaan kewirausahaan melalui gerakan swasembada pakan menjadi inisiatif yang sangat relevan dan bermanfaat.
Desa Tuwung, yang terletak di Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi salah satu contoh bagaimana kolaborasi antara akademisi dan praktisi dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen dari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Palangka Raya (UPR), dengan dukungan dana hibah dari BIMA (DRTPM KEMDIKBUD RISTEK) dengan Nomor Kontrak: 1010/UN.24.13/AL.04/2024.
Baca Juga : Â DP3APPKB dan Forum PUSPA Latih Kewirausahaan Perempuan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan tahap persiapan yang berlangsung dari 27 Juli hingga 10 Agustus 2024. Pada tahap ini, dilakukan komunikasi intensif dengan Kelompok Usaha Perikanan (KUPS) dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tuwung, yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program.
Dalam diskusi, Ketua KUPS, Joko Sosilo mengungkapkan kelompok ini membutuhkan inovasi dalam pembuatan pakan ikan yang lebih efisien dan ekonomis.
“Kami menyadari bahwa pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan. Dengan adanya teknologi ini, kami berharap dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen,”kata Joko.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dilakukan pengumpulan bahan baku berupa limbah ikan motan dari perairan danau Hukuk dan limbah sayuran dari rumah tangga di Desa Tuwung.
Kedua jenis limbah ini dipilih karena ketersediaannya yang melimpah dan potensinya sebagai bahan baku pakan berkualitas.
“Dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita, kami dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku komersial dan memproduksi pakan secara lebih berkelanjutan,” tambah Joko.
Memasuki tahap kedua, yaitu pembuatan alat mixer, yang berlangsung dari 11 Juli hingga 20 Agustus 2024, tim dosen merancang alat mixer yang mampu mencampur bahan-bahan pakan dengan baik sehingga dapat dicetak menjadi pelet ikan lele yang homogen.
Discussion about this post