Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Palangka Raya (TPM UPR) memprakarsai kegiatan Pelatihan Digital Marketing bagi Kelompok Pengrajin Purun Nusa Sehati, Kabupaten Pulang Pisau.
Peserta kegiatan tersebut yakni menyasar para Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Usaha Nusa Sehati di Desa Tumbang Nusa dan bertujuan memperluas jangkauan pemasaran produk olahan purun, tepatnya pada 17 September 2024 lalu.
Dosen-dosen yang tergabung dalam TPM UPR tersebut yakni Saputra Adiwijaya, Muhammad Arief Rafsanjani, dan Siti Unvaresi Misonia Beladona. Serta dengan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek, tahun 2024.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, bertujuan meningkatkan produktivitas dan kapasitas kelompok pengrajin purun melalui kemitraan masyarakat,” kata Saputra Adiwijaya kepada awak media, Senin (23/9/2024).
Ia menjelaskan, Purun merupakan tanaman liar di lahan gambut, diolah menjadi berbagai produk kreatif oleh masyarakat Desa Tumbang Nusa, seperti tas, tikar, dan peralatan rumah tangga.
Baca Juga : Kemahasiswaan UPR Gelar Seminar Nasional Kreativitas Mahasiswa #1
“Meski produk tersebut memiliki potensi besar, pemasaran tradisional yang selama ini dilakukan masih menjadi kendala bagi para pengrajin untuk memperluas pasar mereka,” ujarnya.
Pelatihan ini, menurutnya membekali peserta dengan keterampilan digital marketing, mencakup cara membuat akun media sosial untuk bisnis, strategi pembuatan konten promosi yang menarik, serta penggunaan marketplace dan platform e-commerce untuk meningkatkan penjualan.
Lebih lanjut, Dosen Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPR, Ida Bagus Suryanatha sebelumnya dalam materi saat menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut menyampaikan strategi digital marketing kini menjadi kunci utama dalam mengembangkan usaha kecil menengah (UKM), utamanya di daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan akses pasar.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, ibu-ibu di sini bisa mempromosikan produk olahan purun mereka tidak hanya di Pulang Pisau, tapi juga ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan internasional,” terangnya.
Baca Juga : UPR Ikuti Rapat Majelis dan Rapat Koordinasi Anggota APTFI Tahun 2024.
Materi tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta pelatihan sebab di rasa memberikan wawasan baru mengenai potensi besar dalam pemasaran online.
Selama ini warga sekitar hanya menjual produk secara langsung di pasar lokal, tapi sekarang pihaknya menyadari internet membuka peluang lebih luas untuk menjual produk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kepala Desa Tumbang Nusa, Lily juga menyambut baik inisiatif ini. Dan, pelatihan digital marketing ini menurutnya sangat penting bagi masyarakat yang ingin berinovasi dan memajukan ekonomi desa.
“Kami berharap produk olahan purun dari Desa Tumbang Nusa semakin dikenal luas dan mampu meningkatkan ekonomi desa,” ungkapnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Tim dari Universitas Palangka Raya yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek, pada Tahun 2024.
Dengan adanya program pemberdayaan tersebut, diharapkan para pengrajin Kelompok Usaha Nusa Sehati mampu mempraktekkan pengetahuan yang didapat untuk memperkuat posisi produk purun mereka di pasar digital dan meningkatkan taraf hidup.
Baca Juga : Dosen UPR Ajarkan Diversifikasi Madu Kelulut KUPS Desa Bahu Palawa
Kelompok Usaha Nusa Sehati merupakan komunitas pengrajin perempuan di Desa Tumbang Nusa yang fokus pada produksi kerajinan tangan dari purun, seperti tas, tikar, dan perabot rumah tangga.
Produk olahan purun yang hasilkan telah dikenal di tingkat lokal dan regional, dan dengan bantuan teknologi digital, mereka berupaya memperluas jangkauan pasar ke tingkat nasional dan internasional.
Dengan pelatihan ini, diharapkan kelompok tersebut mampu meningkatkan daya saing di pasar digital, mempromosikan produk ramah lingkungan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa.[Red]
Discussion about this post