Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau, Yudadi S.Hut mengatakan pada bahwa Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Perikanan akan membuat demplot budidaya ikan sistem polikultur di Kampung Budidaya Ikan Papuyu Desa Mantaren II TA 2024.
” Jadi, budidaya ikan sistem polikultur itu merupakan salah satu budidaya ikan yang menyediakan ikan lebih dari satu jenis dalam satu kolam, ” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau Yudady S.Hut
Dia menjelaskan ada dua jenis ikan yang memiliki sifat atau kebiasaan makan yang berbeda. Karena di perikanan itu ada dua jenis ikan, yakni herbivora dan omnivora.
Baca Juga :Â Nelayan Sungai di Netampin Harapkan Pembinaan Budidaya Ikan
” Kelebihan budidaya ikan sistem polikultur itu adalah dari sisi lahan lebih efektif. Karena dalam satu kolam bisa di budidaya ikan lebih dari satu jenis. Selain itu kata Rambang pertumbuhan ikan lebih cepat, ” ucap Yudadi
Untuk budidaya ikan sistem polikultur itu, dicontohkan dalam satu kolam ditabur dua jenis ikan. Misalnya ikan patin dengan jelawat, atau ikan gurame dengan ikan nila dan juga bisa ikan patin dengan papuyu.
” Nah, yang akan coba kita terapkan budidaya ikan sistem polikultur di Kampung Ikan Papuyu Desa Mantaren II Kecamatan Kahayan Hilir ini adalah ikan patin dan papuyu, dengan komposisi penebaran benih ikan, yaitu 20 persen ikan papuyu dan 80 persen ikan patin, ” jelasnya
Baca Juga :Â Budidaya Ikan Masyarakat Bisa Berperan Atasi Krisis Pangan
Kenapa kita mau mencoba menerapkan budidaya ikan sistem polikultur di Kampung Ikan Papuyu Desa Mantaren II, karena menurut Yudadi, berdasarkan pengalaman yang didapat oleh salah satu pembudidaya ikan di Kampung Ikan Papuyu di Desa Mantaren II, yakni Sulistyo.
” Pak Sulistyo ini secara tidak sengaja, pembudidaya ikan papuyu itu dengan ikan patin. Nah, saat akan melakukan budidaya ikan di kolamnya dengan luasan 300 meter itu dengan komposisi memasukkan benih ikan patin sekitar 2.500 dan memasukkan benih ikan papuyu berjumlah 500, ” jelasnya
Baca Juga :Â Illegal Logging dan Perikanan Jadi Sasaran Empuk Pemeriksaan
Setelah memasuki waktu tujuh bulan, kata Yudadi, kemudian kolam ikan tersebut dipanen, dan kaget dengan perkembangan ikan papuyu itu hasil panennya yang dibudidaya selama tujuh bulan itu.
” Karena biasanya budidaya ikan papuyu itu dilakukan dalam jangka waktu 10 sampai 12 bulan dan baru bisa dipanen dengan kisaran bobotnya antara 8-10 ekor per kilonya. Tetapi pengalaman yang didapatkan oleh Sulistyo ini hanya dalam waktu tujuh bulan hasilnya menyamai dengan budidaya ikan papuyu selama dalam waktu 10 bulan, sampai 12 bulan, ” tandasnya.[Red]
Discussion about this post