Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Mendekati pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, baik di tingkat legislatif ataupun kepala daerah, anak-anak muda di Kabupaten Barito Timur mulai menunjukkan sikap dewasa dalam berpolitik. Rata-rata mereka saat diajak berbincang mengenai hal ini, menyatakan bahwa situasi sekarang beda dengan Pemilu, apalagi Pilpres 2018 lalu, yang di skala pusat terasa panas, serta melahirkan istilah-istilah yang kurang enak didengar.
“Memang kita di Bartim lebih kondusif dibandingkan mereka di luar sana. Dan semoga ini terus dapat kita pertahankan. Kalau saya sebagai anak jaman now sih simpel ya? Pilih figur yang kita kenal memang jelas sepak terjangnya, dan merangkul kita kaum muda,” ucap Rifky, mahasiswa asal Tamiang Layang yang sebentar lagi menyelesaikan kuliahnya di sebuah PTS di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tadi (Minggu, 29/10/2023).
Baca Juga : Tahun Pemilu, Sekda Ajak Warga Bijak Bermedia Sosial
Pemuda yang juga merupakan aktivis organisasi berbasis keagamaan itu mengungkapkan harapannya, agar perbedaan pilihan tetap disikapi sebagai sesuatu hal yang lumrah.
“Kalau antar caleg dan antar parpol saling bersaing itu wajar.Namanya juga Pemilu. Dan Pemilu ini kan ajang berkompetisi untuk meraih suara. Tapi ketika sudah saling menjegal atau menjelekkan, itu sudah tidak sehat lagi. Tidak fair, namanya. Jadi, juallah program ataupun visi misi yang bisa menggaet hati calon konstituen. Bukan isu negatif atau cara-cara tak elegan,” ucapnya lagi.
Bagi pemilih muda, terlebih dari kalangan pelajar, Pemilu mendatang mungkin akan jadi pengalaman mereka pertama dalam mengikuti pesta demokrasi. Maka dari itulah, Syelindra P, siswa sebuah SMA di Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, banyak bertanya untuk menambah pengetahuannya.
“Bagaimana cara mendapatkan kartu pemilih, terus nanti melakukan pencoblosan, dan lain-lain. Itu yang sedang saya pelajari. Kalau ditanya memilih siapa, ya rahasia. Tapi yang jelas, saya pilih sosok yang saya kenal betul, dan banyak mendukung (kegiatan) anak muda,” komentarnya.
Baik Rifky, Syelindra, atau beberapa anak muda yang ditemui, hampir senada berpendapat, bahwa kalau sampai ada pihak yang menjelekkan salah satu caleg atau calon kepala daerah nanti, seharusnya malah jadi pertanyaan; jangan-jangan mereka tidak percaya diri alias pe-de dengan nilai jual mereka,sampai-sampai harus memburukkan orang lain yang jadi kompetitor.
Baca Juga : KPU Gelar NOBAR Film Pemilu Serentak 2024 Bersama Warga Pesantren di Hari Santri
“Belum ada, dan kita harap ini tidak ada. Saya kira, sikap dewasa dan gentleman, sudah ditunjukkan Pak Ganjar Pranowo dengan Pak Anies Baswedan, di mana persohiban mereka, tidak terganggu oleh predikat mereka sebagai sesama Capres yang saling bersaing. Pak Anies masih sempat mengucapkan selamat ultah pada Mas Ganjar, disertai candaan akrab dalam bahasa Jawa alaYogya-an. Demikian pula sebaliknya. Dan terasa berkesan natural, tulus. Ke-“santuy”-an dan kesantunan seperti inilah yang harus kita contoh dan terapkan,” ucap Rika, mahasiswi sebuah PTS di Palangka Raya asal Ampah, Kecamatan Dusun Tengah. [Red]
Discussion about this post