Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita meminta agar kader Posyandu dapat bergerak aktif dalam mencegah terjadinya kasus stunting.
Pasalnya saat ini, stunting telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya. Untuk itu perlu sejumlah strategi khusus dalam mengedukasi masyarakat terkait gizi yang baik untuk ibu hamil dan sang anak.
Baca juga :Â Cegah Stunting Hingga Ke Daerah
“Melalui posyandu yang ada di lingkungan Rukun Tetangga (RT) aktif bergerak, membantu untuk pencegahan stunting,” katanya, Sabtu (25/2/2023).
Dijelaskannya, posyandu memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran masyarakat untuk peningkatan kualitas kesehatan. Maka dari itu, petugas posyandu juga harus lebih aktif memberikan layanan secara pintu ke pintu.
Melalui posyandu diharapkan dapat mendorong para orang tua agar lebih peduli membawa anaknya memperoleh imunisasi.
Bahkan, kader posyandu dinilai sangat memahami karakteristik masyarakat di masing-masing wilayahnya. Maka ketika ada terjadi hal-hal terkait gangguan kesehatan, para kader tentunya juga lebih dahulu mengetahuinya.
“Tugas kader di posyandu adalah lima meja yaitu pendaftaran, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pencatatan, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan. Tugas meja ke-2 dan ke-3 ini penting dalam menentukan bagaimana status gizi bayi balita terutama status tinggi badan menurut umur untuk mendeteksi kejadian stunting,” ucapnya.
Baca juga :Â Tekan Stunting, Pemko Palangka Raya Sebar 678 TPK
Lebih lanjut Srikandi Partai Perindo ini menambahkan, para kader juga harus dapat mengingatkan masyarakat jadwal untuk datang ke posyandu.
Kemudian, kader posyandu juga mengimbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kesehatan.
“Jika nantinya ditemukan balita yang mengalami masalah gizi termasuk stunting, kader akan melaporkan kepada bidan dan merujuk kepada puskesmas agar mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post