kaltengtoday.com, – Kuala Kurun, – Dalam menyingkapi kondisi yang serba sulit, karena jalan menuju ibu kota Kabupaten Gunung Mas (Gumas) semua akses melalui jalur darat hampir tidak bisa dilalui. Pasalnya jalan alternatif melalui Palangka Raya dari Km 45 menuju Rungan-Linau terputus dan jalur Penda Barania terendam banjir.
Menyingkapi hal itu, Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas mengharapkan dari pemerintah daerah serta provinsi, harus ada kebijakan untuk memperbaiki jalur jalan alternatif menuju ibukota Kabupaten Gumas tersebut, dalam mencegah terjadinya krisis pangan dan bahan bakar minyak (BBM).
“Untuk mencegah krisis dari BBM serta sandang pangan kita di Kabupaten Gumas ini, pemerintah harus ada kebijakan dalam memperbaiki jalan alternatif kita satu-satunya yakni Jalan Linau ke arah Km 45 Palangka Raya itu,” ucap Ketua DPRD Kabupaten Gumas,Akerman Sahidar ,Rabu (15/9).
Lanjut legislator dari daerah pemilihan (dapil-II) meliputi lima kecamatan seperti Kecamatan Rungan Barat, Rungan Hulu, Rungan, Manuhing Raya, dan Manuhing ini menilai, pengangkutan kebutuhan pokok sekarang ini menjadi terhambat, karena beberapa jalan menuju Kabupaten Gumas terputus, karena Jalan dari Linau mengalami longsor dan harus segera diperbaiki.
Baca juga : Pemkab Berikan Jawaban Lima Fraksi di DPRD Gunung Mas
“Akses yang saat ini yang bisa dilalui yakni Jalan Linau dari kota Palangka Raya, namun karena hujan yang hampir tiap hari, akibatnya jalan itu mengalami longsor tidak bisa dilalui kendaraan pengangkut sembako dan BBM,” jelas Aker.
Meski demikian sambung politisi dari Partai PDIP ini menuturkan, akses jalan satu-satunya, yakni Jalan Palangka Raya Km 45 menuju Rungan dan Linau ke arah Kota Kuala Kurun, akan tetapi jalan tersebut mengalami longsor serta rusak. Maka harus diperbaiki.
Baca juga : Legislator ini Pertanyakan Bocornya Atap Rujab Waket DPRD Gunung Mas Yang Baru Dibangun
“Sedangkan kalau dari arah Jutuh melintasi Rungan Hulu ke Tewah tercatat ada 11 titik yang banjir, dan kedalamannya mencapai 2 meter, untuk itu akses satu-satunya yakni Jalan Linau itu, namun harus diperbaiki dulu mengunakan alat berat,” demikian dia. (Red)
Discussion about this post