Kalteng Today – Palangka Raya, – Guna mencegah terjadinya banjir, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerapkan metode biopori.
Secara ekologi dan lingkungan, manfaat biopori dapat memperluas bidang penyerapan air sebagai penanganan limbah organik dan meningkatkan kesehatan tanah.
“Metode ini diperkenalkan, sebagai salah satu solusi terbaik menanggulangi bencana alam,” kata Kepala DLH Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Kamis (12/8/2021).
Lebih lanjut dijelaskan, biopori itu sendiri berbentuk lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air. Sementara, untuk kedalaman biopori mencapai 50-100 sentimeter.
“Metode biopori ini sudah kami terapkan di beberapa lokasi di Kota Palangka Raya. Seperti di Jalan Perdana, Simpei Karuhei dan Jalan Bondol,” ucapnya.
Selain itu, secara arsitektur lanskap, biopori telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau.
Baca Juga : Pemko Dengarkan Pemandangan Umum Tujuh Fraksi DPRD Kota Palangka Raya
Untuk itu dirinya berharap, dengan adanya inovasi metode biopori tersebut, dapat menjadikan Kota Palangka Raya semakin maju dengan tetap memprioritaskan kearifan lokal.
“Hal ini juga sudah sesuai dengan implementasi perwujudan visi-misi untuk mencapai pembangunan yang smart environment,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post