Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) yang dilaksanakan sejak tahun 2017 hingga saat ini oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dengan tujuan utama mengintegrasikan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut, terutama restorasi gambut ke dalam pembangunan dan kehidupan masyarakat desa hingga saat ini masih berjalan.
Maka dari itu, BRGM melalui Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, Didy Wurjanto menuturkan oleh karenanya diharapkan masyarakat desa dapat secara sejahtera hidup berdampingan bersama gambut di wilayahnya.
“Proses menuju DMPG ini dilakukan melalui dua jalan utama, yaitu yang pertama adalah mendampingi dan memfasilitasi pembentukan dan penguatan kelembagaan masyarakat desa yang memiliki lahan gambut,” katanya.
Ia menuturkan, kemudian diharapkan akan menjadi leading-group dalam proses menuju pelembagaan restorasi gambut di tingkat desa.
Baca Juga : BRGM : Restorasi Gambut dan Mangrove Butuh Waktu Panjang
“Kemudian, yang kedua memfasilitasi pengintegrasian perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut dalam pembangunan desa melalui penyusunan atau revisi Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes),” ungkapnya. Pihaknya membeberkan, tercatat hingga tahun 2023, sebanyak 746 desa ataupun kelurahan berhasil didampingi dengan kemajuan yang beragam sesuai tingkat kepeduliannya dalam memanfaatkan lahan gambutnya.
“BRGM juga melakukan Sekolah Lapang Peduli Gambut, yaitu pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), kepada para kader yang kini telah dilaksanakan pada Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG),” ujarnya.
Pelatihan PLTB tersebut telah dilaksanakan di beberapa provinsi, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan pada bulan April-Mei 2024.
“Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini, karena petani dapat mendapat ilmu baru tentang pengelolaan lahan tanpa bakar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan yang menarik bagi masyarakat DMPG, bahwa BRGM memberikan insentif modal usaha bagi kegiatan pemberdayaan ekonomi yang memanfaatkan lahan gambut secara bijak dan berkelanjutan.
“Masyarakat dapat menemu kenali kearifan dan sumber daya lokal di daerahnya, serta mendapatkan sarana saling bertukar pengalaman maupun pengetahuan bersama petani lainnya,” tuturnya.
Baca Juga : Kepala BRGM RI Lakukan Kunjungan ke Wilayah Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove di Provinsi Kalteng
Dari SLPG ini, dijelaskannya akan membentuk ikatan antar petani untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian, namun juga tetap memperhatikan lingkungan khususnya ekosistem gambut.
“Sejak tahun 2018-2024 telah terdapat 2.188 kader yang ditingkatkan kapasitasnya, dan sebanyak 559 mini demonstrasi plot (demplot) PLTB terbangun,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post