Kaltengtoday.com, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah menetapkan status keadaan darurat bencana banjir melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan di aula Setda Lantai I, Jumat, 19 Januari 2024. Status tanggap darurat ditetapkan sejak tanggal 19 Januari sampai dengan 01 Februari 2024 (14 hari ).
Rakor dipimpin Pj Sekda Barito Utara Drs Jufriansyah dihadiri unsur FKPD, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Perangkat Daerah Kepala Bulog Muara Teweh, Kepala BMKG Barito Utara dan Camat se Barito Utara.
Kepala Pelaksana BPPD Barut Simamoraturahman menyampaikan beberapa hal yang dilakukan, yakni sejak 16 Januari BPBD telah menyalurkan bantuan sembako ke beberapa lokasi yang terdampak seperti desa Sei Rahayu 1 dan Kecamatan Lahei. Jelasnya, Sabtu, (20/1/2024).
Baca Juga : Antisipasi Karhutla, BPBD Katingan Turunkan Sejumlah Armada
Selain itu, pemerintah daerah melalui BPBD sudah memiliki PUSDALOP PB (Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana) bertempat di kantor BPBD Barut yang pada prinsipnya selalu bertugas 1×24 jam dan memiliki 5 regu yang bertugas setiap harinya secara bergiliran, untuk melakukan penanganan yang menyangkut kebencanaan, gangguan umum dan kedaruratan terhadap masyarakat. Ucapnya.
Lebih lanjut dilapor Mora bahwa pada 19 januari 2024 Pemerintah daerah melalui BPBD dan Damkar melakukan pemasangan tenda untuk posko dan pengungsian di beberapa titik antara lain Rumah Betang Muara Teweh, desa Malawaken, kelurahan Jambu dan Kecamatan Lahei.
Baca Juga : BPBD Pulpis Ingatkan Masyarakat Saat Mudik Lebaran
“Hingga tadi malam anggota PUSDALOP PB sudah melakukan penanganan pohon tumbang di beberapa tempat, evakuasi warga yang sakit, dan penangananan ular yang masuk rumah warga,”ujar Mora.
Tadi malam saat hujan lebat tengah malam kami juga melakukan patroli dengn perahu karet ke lokasi banjir yang aliran PLNnya dimatikan. “Kami melakukan penyisiran di semua lokasi terdampak kalau-kalau ada warga yang meminta bantuan untuk pengungsian,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post