Kaltengtoday.com,Kapuas – Aksi demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Kapuas menyampaikan aspirasi kepada pemerintah terkait kelangkaan minyak goreng dan kenaikan Bahan Bakar Minyak(BBM),jenis pertamax dimasa pandemi Covid-19 dan bertepatan di bulan suci ramadan.
Kedatang puluhan aksi mahasiswa HMI dengan berjalan kaki mengitari bundaran kecil Raja Bunuh dikawal oleh personil Polres Kapuas degan membawakan spanduk bertuliskan “HMI Kapuas menolak kenaikan BBM,PPN 11 persen dan bahan pokok”
Baca Juga :Mahasiswi Fakultas Hukum UPR: Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden 3 Periode Coreng Demokrasi
Disampaikan Ketua HMI Kabupaten Kapuas Haryadi menyampaikan,aksi demo yang dilakukan karena ketidakmampuan pemerintah yang berdampak pada kenaikan sejumlah bahak pokok,Bahan Bakar Minyak jenis pertamax serta kenaikan PPN 11 sehingga membebani masyarakat disaat bulan suci ramadan.
“Kami menyuarakan masalah ekonomi dan PPN asalnya 10 persen naik menjadi 11 persen dan kenaikan BBM yang tentu menyengsarakan masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19 dan bertepatan di bulan suci ramadan,”katanya.
Ketua HMI Kapuas juga menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat di parlemen untuk mendengar seruan masyarakat melalui mahasiswa,bahwa melihat dari keresahan masyarakat akibat kebijakan pemerintah tidak sangat keterpihakan kepada masyarakat yang berujung pada kesengsaraan rakyat.Maka itu HMI cabang Kuala Kapuas sebagai penyambung lidah masyarakat menyatakan sikap tegas.
Baca Juga :Â Ini Pandangan Fraksi Demokrat terhadap Dua Perda yang Diajukan
“Kita mendesak pemerintah untuk menstabilkan kenaikan BBM,pajak PPN dan menstabilkan harga kebutuhan pokok dan ketersedian bahan pokok,”pungkasnya.
[Red]
Discussion about this post