Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Warga masyarakat yang ingin menuju ke Desa Muara Awang, Kecamatan Dusun Tengah, masih lebih memilih menggunakan jasa perahu kelotok daripada bersepeda motor. Terlebih di saat musim hujan, di mana jalur terbilang cukup ekstrim.
Begitu pula mereka yang tinggal di Muara Awang ingin ke Ampah, atau desa-desa di sekitarnya. Terutama para pedagang buah, yang bahkan dalam sehari bisa sehari sampai tiga kali pulang pergi.
Memang, di rentang ketika hujan tak banyak turun, ada yang bisa ke Desa Muara Awang, atau sebaliknya, menggunakan sepeda motor. Namun itu pun sepeda motor yang dimodifikasi bannya.
Baca Juga :Â Ruas Kurun-Sepang Sebagai Alternatif Jalur
“Sepeda motor bebek biasa, apalagi matic, ya bersiap-siap saja bakal menemui masalah di jalan. Apakah terperosok ke genangan lumpur atau ban-nya pecah karena jalan berbatu di ujung menuju desa. Salah-salah, malah bukannya orang menaiki sepeda motor. Malah sepeda motornya yang naik orang. Dipanggul, maksudnya,” cerita seorang warga yang ditemui di jalan menuju Desa Muara Awang tadi, Minggu, (27/10/2024).
Meski sudah terbilang baik dibanding tahun-tahun dulu, jalan menuju ke Muara Awang memang masih banyak dipenuhi titik becek berlumpur. Tak heran, jalur air lebih menjadi pilihan, dengan alasan kecepatan waktu. [Red]
Discussion about this post