Kaltengtoday.com, Pangkalan Bun – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) melanjutkan pelatihan petani sawit dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Dirjen Perkebunan (Ditjenbun).
Kali ini, kegiatan pelatihan diikuti peserta sebanyak 122 orang, yang diadakan dari 27 Juni – 6 Juli 2024, di salah satu hotel di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dengan rincian, modul Penguatan Kelembagaan 2 kelas (diikuti 30 orang dari kabupaten Lamandau dan 29 orang dari kabupaten Sukamara), modul Panen dan Pascapanen (30 orang dari kabupaten Lamandau), dan modul Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit diikuti 33 orang dari kabupaten Sukamara.
Diketahui, kegiatan pelatihan petani sawit tersebut merupakan implementasi program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjenbun – Kementerian Pertanian.
Baca Juga : Empat Pelaku Pencuri Sawit Milik PBS di Kabupaten Katingan Diamankan Polisi
Kegiatan pelatihan di Pangkalan Bun yang diikuti petani sawit dari kabupaten Lamandau dan Sukamara, menjadi rangkaian terakhir (rekomendasi teknis 2023) dalam penyelenggaraan pelatihan petani sawit yang diadakan AKPY yang didukung BPDPKS dan Ditjenbun.
Wakil Direktur AKPY STIPER, Dr.(C) Idum Satia Santi, S.P,M.P mengatakan ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan petani sawit.
“Di antaranya memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan (Good Management Practices), meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdaya saing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” ujarnya, saat ditemui di lokasi, pada Selasa (2/7), di salah satu hotel di Pangkalan Bun.
Sasaran peserta pelatihan menurut pihaknya yakni pekebun, keluarga pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan masyarakat sekitar kebun.
Dan, dalam pelaksanaannya, AKPY juga melibatkan para praktisi kebun dan akademisi untuk menyampaikan materi pada setiap sesi.
Lebih lanjut, Idum mengatakan melalui pelatihan petani sawit, pihaknya berharap usai pelatihan para peserta dapat menyampaikan materi pembelajaran terkait budidaya kelapa Sawit kepada petani sawit lainnya.
Dua Perusahaan Sawit Masih Sengketa Lahan
“Selain itu, para peserta dapat menyampaikan materi kepada saudara dan tetangga, penyuluh swadaya, pengurus koperasi dan lain-lain. Menerapkan teknik budidaya kelapa sawit di kebunnya sendiri dan menjadi agen perubahan. Serta dapat mengajukan proposal Sarana Prasarana ke Ditjenbun – BPDPKS,” terangnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepada Bidang Perbenihan dan Budidaya, Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Jayan Wahyudi menuturkan apresiasinya pada kegiatan pelatihan petani sawit yang diselenggarakan AKPY dengan dukungan BPDPKS dan Ditjenbun.
“Pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas SDM petani sawit yang ada di Kalteng, terutama petani sawit yang saat ini mengikuti pelatihan dari Kabupaten Lamandau dan Sukamara,” katanya, usai menghadiri pelatihan.
Pihaknya berharap, kegiatan pelatihan SDM petani sawit dapat rutin dilakukan setiap tahunnya untuk meningkatkan kualitas SDM petani sawit di Kalteng, sehingga para petani sawit betul-betul memahami budidaya tanaman kelapa sawit sesuai standar Good Agricultural Practices (GAP) untuk meningkatkan kualitas produksinya.
“Dan, kami menginginkan adanya tambahan kuota (peserta) pelatihan untuk Provinsi Kalimantan Tengah,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Triyon Kuderon, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau. Kegiatan ini sangat penting dalam meningkatkan daya saing para pekebun sawit dalam mengelola perkebunan kelapa sawit.
“Utamanya dalam hal peningkatan SDM pekebun dari sisi pengetahuan dan keahlian dalam teknis budidaya tanaman kelapa sawit, penanganan dan pengelolaan panen & pasca panen,” tuturnya.
Baca Juga : LBH Palangka Raya : Peluru Aparat Kembali Menghilangkan Nyawa di Perkebunan Sawit Kalteng
Selain itu, ia menambahkan, yang tidak kalah penting dalam hal penguatan kelembagaan pekebun sawit. Sebab, daya saing para pekebun sawit masih sangat lemah dalam hal koordinasi dan kerjasama untuk membangun dan mengelola kebun yang lebih baik.
Sebagai tambahan materi, peserta juga mendapatkan materi pengelolaan koperasi dari KUD Karya Tani, dan teknis budidaya tanaman kelapa sawit dari salah satu Perusahaan Perkebunan ternama (PT Bumitama Gunajata Agro/BGA). [Red]
Discussion about this post