Kalteng Today – Palangka Raya, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya berinovasi mengembangkan bank sampah secara digital dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan Aplikasi Bank Sampah Digital untuk mengurangi sampah di kota Palangka Raya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menyatakan bahwa program pengurangan sampah melalui Bank sampah harus dilakukan dengan model kekinian dan modern di era digital ini.
“Masyarakat yang menjadi anggota bank sampah saat ini agak terkendala dengan model setor langsung, karena perlu tenaga tambahan. Demikian juga dengan model konvensional ini, antusias masyarakat untuk menjadi anggota bank sampah dirasakan masih kurang,” kata Zaini, Sabtu (17/4/2021).
“Sampah harus terkurangi sebelum diangkut ke TPA. Residu saja yang diangkut ke TPA selebihnya dimanfaatkan untuk tambahan ekonomi, “sambung Zaini
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Achmad Zaini dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan Aplikasi Bank Sampah Digital di Gedung TPS3R Perumahan Bangas Permai Kelurahan Menteng, yang juga turut dihadiri langsung oleh Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu yang mewakili Walikota Palangka Raya
Pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Palangka Raya memberikan arahan tentang pentingnya kegiatan-kegiatan pengurangan sampah yang berbasis masyarakat.
“Bank Sampah yang saat ini telah dibentuk di sekolah-sekolah, permukiman warga, instansi/lembaga pemerintah dan swasta harus menyesuaikan dengan kondisi zaman. Anggota bank sampah harus lebih dipermudah dalam penyetoran hasil pemilahan sampah,” ucapnya.
Baca Juga :Â Pemko Palangka Raya Berkomitmen Terus Perhatikan Masyarakat
“Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh DLH sehingga target pengurangan sampah Kota Palangka Raya yang tercantum dalam Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) pengelolaan sampah dan telah ditandatangani oleh Walikota Palangka Raya dapat tercapai,” tambahnya.
Demikian juga Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan bahwa masyarakat juga akan memperoleh insentif tambahan ekonomi dari pilahan sampah yang disetor, karena praktek bank sampah adalah bagaimana sampah yang selama ini terbuang percuma tetapi bisa diubah menjadi bernilai dan dapat menggerakkan perekonomian. [Indri Andini]
Discussion about this post