Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Program dan Kegiatan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Menggunakan Theory Of Change dan Logical Framework serta Gap Analysis.
FGD ini merupakan bagian dari upaya memformulasikan dan menyusun program/kegiatan yang sejalan dengan transformasi melalui pencapaian target-target indikator-indikator pembangunan (5 Sasaran Visi dan 45 Indikator) yang telah ditetapkan secara imperatif dan kuantitatif oleh pemerintah sebagaimana telah diadopsi dalam RPJPD Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045, bertempat di M. Bahalap Hotel Palangka Raya, Selasa (19/11/2024).
Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung dalam sambutan sekaligus membuka FGD mengungkapkan, pembangunan Kalteng Tahun 2025-2045 mengacu pada Visi yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 ‘Indonesia Emas 2045’.
Seperti, Mewujudkan Indonesia Sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, sedangkan untuk Kalteng mengusung Visi Kalteng Tangguh 2045 Bermartabat, Berkah, Maju, dan Berkelanjutan.
Baca Juga : OKP Bersama Polda Kalteng Gelar FGD Bahas Pilkada Damai
“Tugas kita selanjutnya adalah memformulasikan dan menyusun program/kegiatan yang sejalan dengan upaya transformasi melalui pencapaian target-target indikator Pembangunan,” ucapnya.
Pihaknya juga memaparkan, dalam RPJMD dan RKPD sesuai tahapan dan periodisasi pembangunan 5 tahunan dalam RPJPD.
“Selanjutnya, menjelaskan dan memformulasikan serta menyusun Program/ Kegiatan yang mendukung pelaksanaan 8 Misi ASTA CITA Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, harus mengubah pendekatan pembangunan yang digunakan di masa lalu dan langkah reformasi saja dirasa sangat tidak cukup, melainkan perlu diperkuat dengan transformasi di berbagai bidang pembangunan.
Transformasi ini penting, ditegaskannya, yakni untuk mewujudkan pembangunan yang kompetitif, didorong oleh peningkatan produktivitas yang inklusif dan berkelanjutan.
“Transformasi Indonesia adalah transformasi menyeluruh yang meliputi transformasi sosial, transformasi ekonomi, dan transformasi tata kelola,” ucapnya.
Ia menerangkan, transformasi ekonomi dilakukan melalui penerapan ekonomi hijau yang meletakkan pembangunan rendah karbon dan pembangunan berketahanan iklim sebagai tulang punggungnya.
Discussion about this post