Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan Dusun Tengah, menjadi percontohan penyosialisasian aplikasi Google Form dan Customer Care pada para kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanLP) Kabupaten Barito Timur, Lurikto SP MM, mengharapkan agar di tahun 2025, BPP di 8 kecamatan lain bisa melaksanakan hal yang sama.
Baca Juga : DPRD Seruyan Minta Pemda Bantu Pemasaran Hasil Pertanian di Dapil III
“Karena tahun 2024 ini tinggal dalam hitungan bulan akan berakhir,maka sementara kita terapkan di BPP Kecamatan Dusun Tengah dan Pematang Karau dulu. Nanti di tahun 2025, kita harapkan bisa diterapkan di BPP dari 8 kecamatan lain yang ada,” ujarnya kepada wartawan.
Lurikto juga menyatakan bahwa lewat aplikasi ini nantinya akan mempermudah petani dalam mengajukan permohonan bantuan. Tidak lagi melalui cara tradisional konvensional, di mana selama ini mereka harus datang jauh-jauh ke Tamiang Layang.
Sementara, salah seorang anggota Kelompok Tani Tarinsing Harapan di Kecamatan Dusun Tengah, YR Simbar, tadi (Jumat, 15/11/2024), menilai sistem ini menjawab kemajuan jaman, Meski untuk itu, dirinya dan rekan-rekan, harus belajar banyak untuk bisa menguasai, minimal tahu penggunaan aplikasi. Karena bagi orang-orang desa berumur paruh baya seperti mereka, penguasaan terhadap informasi dan teknologi (IT) sangatlah terbatas.
Baca Juga : Prioritas Pembangunan Pertanian Belum Sepenuhnya Tersentuh
“Ini jadi memacu kami agar lebih belajar. Tak ada kata terlambat ‘kan? Sebab, melalui aplikasi justru lebih praktis dan hemat. Bayangkan, kalau kita ke Tamiang Layang, berapa ongkos operasional kita? Untuk BBM, makan dan cadangan insidental di jalan. Ya kalau sendiri, kalau berdua, angkanya tentu lebih besar. Aplikasi ini, benar-benar membuka wawasan petani serta mengajak mereka untuk mengenal teknologi yang semakin hari semakin berkembang,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya secara khusus,mengapresiasi pihak dinas yang sudah mengundang serta memperkenalkan mereka pada metode baru ini. Apalagi para penyuluh lapangan alias PPL, yang seperti tak kenal lelah membimbing serta senantiasa berbagi informasi kepada mereka. [Red]
Discussion about this post