Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Universitas Palangka Raya (UPR) terus menunjukkan upaya serius dalam perannya menghasilkan sumber daya manusia guna mendukung Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai provinsi penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Upaya serius ini dilakukan dengan upaya pembukaan Program Pendidikan dokter spesialis (PPDS) Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran.
Pembukaan PPDS ini bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dimana Tim Visitasi dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.O.G, Subsp.Onk.
Baca Juga : Â 22 Dokter Baru Ikuti Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Angkatan XXIX Fakultas Kedokteran UPR
Menyambut hal tersebut, Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S, menyampaikan adanya upaya terhadap pembukaan PPDS merupakan langkah yang diambil dalam ikut serta mendukung berdirinya IKN.
“Disisi lain kami juga ingin berkontribusi terhadap pengembangan ilmu kedokteran serta ikut serta menurunkan angka kematian Ibu dan anak, khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi dan pelayanan bagi perempuan dan anak,” ungkapnya.
Selain itu, ia menjelaskan, program studi ini akan menjadi wadah bagi calon tenaga medis untuk mempelajari dan mendalami berbagai aspek yang berkaitan dengan obstetri dan ginekologi.
“Mengembangkan keterampilan klinis yang diperlukan dalam praktik,” ucapnya.
Baca Juga :Â Rektor Lantik Dekan Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA UPR
Dan, secara komitmen menyampaikan bahwa Unpad siap mendukung upaya pendirian PPDS Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UPR.
Dekan Fakultas Kedokteran UPR, Dr. dr. Natalia Sri Martani, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan upaya Program Pendidikan Dokter Spesialis – 1 obstetri dan Ginekologi ini merupakan langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia, khususnya di Kalteng.
“Kami percaya dengan dibukanya program studi ini, FK UPR akan semakin berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan spesialis, khususnya di bidang obsetetri dan ginekologi, yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan reproduksi perempuan,” katanya, Sabtu (2/11/2024).
Discussion about this post