Kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Langkah antisipasi dan penanganan aksi bullying di lingkup pelajar terus dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kurun. Pihak sekolah secara intens memberikan pembekalan terhadap para peserta didik mengenai gerakan anti bullying.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kurun Yono, S.Pd., menuturkan pihaknya telah merencanakan dan memprogramkan pembinaan melalui pendekatan dari para guru dan pihak eksternal terhadap peserta didik.
“Kami berupaya membina dan memberikan pemahaman kepada para peserta didik baik itu melalui kegiatan belajar mengajar ataupun mengundang pihak eksternal untuk terus mensosialisasikan anti perundungan atau bullying, baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah,” Ujar Yono, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga :Â Dewan Harap Disiplinkan Sekolah Terkait Bullying
Diketahui, penerimaan peserta didik baru pada tahun 2024 ini berjumlah 271 peserta didik baru. Sehingga, dengan jumlah peserta didik yang bertambah pada tahun ini, pembekalan harus diintensifkan agar mereka memahami arti dari bullying itu sendiri.
Langkah antisipatif tersebut ditunjukkan oleh pihak SMPN 1 Kurun melalui pembinaan dari pihak luar seperti sosialisasi dari dinas terkait dan kepolisian. Para guru juga berperan aktif memberi pemahaman kepada siswa siswinya.
“MPLS kami bekerja sama dengan pihak dinas terkait dan ada pihak kepolisian mengenai materi bullying, perundungan dan peraturan lalu lintas. Guru juga berperan agar bisa meredam dan terus mengimbau anak peserta didik, dimana setiap saat guru yang mengajar selalu mengingatkan siswanya agar terbiasa tidak saling mengejek atau menjelekkan teman,” beber Yono.
Sementara itu, di era kemajuan teknologi saat ini. Penggunaan gadget bagi peserta didik masih diperbolehkan dengan batasan-batasan tertentu.
Yono menuturkan pihak sekolah menyadari adanya pro dan kontra mengenai pemakaian gadget di lingkungan sekolah, terlebih pada jenjang usia anak SMP. Namun pihaknya menegaskan penggunaan gadget diperbolehkan dengan syarat bertanggungjawab dan tetap dalam pengawasan.
Baca Juga :Â Polresta Palangka Raya Aktif Tangkal Kasus Bullying
“Sampai saat ini diizinkan membawa, menggunakan HP di sekolah dengan pengawasan ketat dan tentunya bertanggungjawab. Kita menanamkan kepada anak-anak bahwa menggunakan gadget harus sesuai kebutuhan dan ada konsekuensi dibalik penggunaan gadget terutama penggunaan media sosial. Ada peraturan dan undang-undangnya agar tetap berhati-hati menggunakan medsos dengan bijak,” ungkapnya. [Red]
Discussion about this post