Kaltengtoday.com, Entertainment – Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 bertepatan dengan libur panjang akhir pekan sejak Kamis (8/02/2024) kemarin.
Momen ini dimanfaatkan sebagian besar orang untuk berkumpul dengan orang-orang special dan melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama.
Kalau kalian tidak memiliki rencana liburan, salah satu hal yang seru bisa dilakukan bersama keluarga adalah nonton film.
Baca Juga :Â Film Horor Populer Thailand Pee Mak, Dibuat Versi Indonesia Berjudul Kang Mak
Ada banyak film yang mengangkat tema Imlek, beberapa di antaranya dibuat oleh sineas tanah air. Berikut film Indonesia yang masih seru saat ditonton ulang ketika libur Imlek.
Ca Bau Kan (2002)
Ca-Bau-Kan, film drama romantis yang diangkat dari novel karya Remy Sylado ini mengangkat budaya Tionghoa peranakan di Hindia Belanda dan Indonesia.
Ca Bau Kan sendiri diambil dari bahasa Hokkian yang berarti ‘Perempuan’. Pada saat zaman kolonial diasosiasikan dengan gundik atau perempuan simpanan orang Tionghoa. Ca Bau Kan berkisah tentang hubungan cinta antara perempuan Betawi dengan seorang pedagang Tionghoa.
Film karya Nia Dinata ini menjadi salah satu film legenda karena sarat dengan tema budaya dan bahasa Tionghoa Peranakan yang kental.
The Photograph (2007)
The Photograph memiliki unsur budaya China yang kental dengan tema kehidupan setelah kematian seperti kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Baca Juga :Â Tahun Baru Imlek: Makna Tahun Naga Kayu yang Muncul 60 Tahun Sekali
Film ini mengisahkan tentang seorang foto keliling yang beranggapan bahwa memotret dirinya sendiri adalah aksi terakhir sebelum ia meninggal. Ia mencari sosok yang bisa menggantikan perannya sebagai tukang foto dan berharap orang tersebut mengambil gambar di detik terakhir hidupnya.
Tidak disangka, sosok terakhir itu adalah seseorang yang gak pernah ia harapkan. Seorang perempuan penyanyi karoke bar dan pekerja seks komersial yang justru menjadi orang terpenting menjelang akhir hidupnya.
Ngenest (2015)
Kevin Anggara (Ernest Prakasa) adalah seorang pria keturunan Tionghoa yang pernah mengalami pelecehan dan diskriminatif sejak kecil karena minoritas.
Dengan tekadnya, Kevin berjanji akan menikahi perempuan pribumi untuk mendapat keturunan yang tidak akan mengalami penderitaan yang sama seperti yang ia rasakan saat kecil.
Namun ketika ia menikah dan memiliki anak, sang anak memiliki paras dengan etnis Tionghoa mirip sang ayah. Kenyataan ini membuat Kevin ketakutan anaknya juga mendapat perlakukan diskriminatif karena minoritas.
Baca Juga : Â Kala Film Action Negeri Paman Ho Chi Minh Mulai Jadi ‘Ancaman’
Cek Toko Sebelah (2016)
Masih karya Ernest Prakasa. Cek Toko Sebelah bercerita tentang kisah anak keturunan etnis Tionghoa dengan kehidupan keluarganya. Setelah melewati masa remaja, dewasa, hingga kuliah tinggi namun ujung-ujungnya ia harus bekerja di toko orangtuanya sendiri.
Drama komedi yang tayang pada tahun 2016 ini mendapat reaksi positif dari para penonton maupun kritikus film, terutama dari segi skenario. Cek Toko Sebelah juga mendapat banyak penghargaan hingga menjadi film terpuji.[Red]
Discussion about this post