Kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bersama Bappeda Litbang setempat, mengadakan kegiatan kick off meeting Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. Pasalnya, program ini sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat.
Pj Sekda Kabupaten Gumas Richard F Lundjo mengatakan, terkait sanitasi ini ada kaitan dengan kesehatan, pola hidup, dan kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Karena, pembangunan sanitasi meliputi bidang pelayanan air limbah, persampahan, drainase.
Baca Juga  :  Sekda Gumas: Pamsimas Untuk Meningkatkan Akses Pelayanan Air Minum Dan Sanitasi
“Ini semuanya merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia dan merupakan tanggung jawab kita bersama, maka percepatan PPSP ini diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang dapat mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi melalui advokasi, perencanaan strategis, implementasi yang komprehensif dan terintegrasi,” ujarnya, Senin (4/9).
Maka katanya, untuk menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan pelaksanaan pencapaian program PPSP di kabupaten, dan disusun suatu dokumen rencana strategis yang berhubungan dengan sanitasi di tingkat kabupaten yaitu Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS). Yang ada di dokumen BPS sudah selesai disusun tahun 2014 begitu juga dengan SSK Kabupaten Gunung Mas sudah selesai disusun tahun 2014 dan tahun 2018 dengan pemutahiran SSK.
Lalu di tahun 2023 ini, sambung dia, Kabupaten Gumas Kembali melaksanakan pemutahiran SSK dalam upaya Percepatan Pembangunan Sanitasi dan Pemukiman (PPSP) di tingkat daerah. Dokumen SSK memuat visi/misi kabupaten bidang sanitasi, strategi dan arah kebijakan pembangunan sanitasi, rencana kegiatan dan anggaran, serta rencana implementasi dalam periode 5 tahun ke depan.
“Kondisi saat ini berdasarkan hasil study EHRA yang dilaksanakan oleh Dinkes, ada enam daerah yang terindentifikasi beresiko sangat tinggi di bidang sanitasi yaitu Kecamatan Tewah, Kecamatan Damang Batu, Kecamatan Miri Manasa, Kecamatan Rungan Hulu, Kecamatan Manuhing Raya, dan Kecamatan Rungan Barat,” terang dia.
Baca Juga  :  Bupati Pulang Pisau Konsultasi Persampahan Dengan Direktur Sanitasi
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Gumas Yantrio Aulia menjelaskan, program/kegiatan didaerah beresiko tersebut berdasarkan skala prioritas dengan dokumen pemutahiran SSK akan menjadi acuan dalam perencanaan dan implementasinya. Sehingga, Pelaksanaan Kick Off Meeting PPAS kali ini merupakan sosialisasi kembali pembangunan sektor sanitasi melalui program PPSP dan memberikan pengenalan kepada pokja.
“Tujuannya untuk pengembangan PKP Kabupaten Gumas mengenai substansi dokumen pemutakhiran SSK untuk mewujudkan sinkronisasi dan menghasilkan dokumen SSK yang berkualitas sehingga diharapkan pokja pengembangannya,” tukas dia. [Red]
Discussion about this post