kaltengtoday.com – Sampit – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kotim, H.Arie Dewar meluruskan pernyataan yang sempat dilontarkan nya setelah menghadiri rapat rasionalisasi anggaran, dengan pemerintah daerah setempat bahwa rencana akan gembok kantor dewan sama dengan istilah lockdown.
“Ini perlu saya luruskan maksud dari statement gembok kantor dewan kemarin, bukan berarti kami fraksi gerindra akan melakukan aksi memasang gembok di kantor DPRD Kotim, itu hanya istilah saja yang kami gunakan apabila kegiatan dewan sudah tidak ada lagi karena keterbatasan anggaran,” kata Arie Dewar, kepada sejumlah awak media, kamis (23/4/2020).
Arie dewar menjelaskan istilah lockdown tersebut adalah bahasa orang luar, sementara istilah dalam bahasa disini adalah kunci gembok, sebab itu dari statmen kemarin bukan berarti akan melakukan penggembokan terhadap kantor dewan.
Ketua DPC Gerindra Kotim Ini juga menegaskan meski keterbatasan anggaran yang dimiliki DPRD Kotim akibat dari rasionaliasi mengikuti instruksi pemerintah pusat, tetapi pihaknya akan tetap bekerja profesional untuk masyarakat.
“Ya jelas saja kami akan tetap bekerja untuk kemajuan kabupaten kotawaringin timur, meski dengan anggaran yang terbatas karena amanah yang sudah diberikan masyarakat juga,”pungkas Arie.
Baca Juga:
Fraksi Gerindra DPRD Kotim Ancam Gembok Kantor Dewan
Sementara itu diberitakan sebelumnya, pada rapat rasionalisasi anggaran di kantor DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) yang dilaksanakan, Rabu (22/4/2020) kemarin, fraksi gerindra sempat mengancam akan menyegel kantor dewan apabila pemangkasan anggaran milik DPRD sebesar Rp.11,3 miliyar tetap dilakukan.
Sejumlah politikus partai besutan Prabowo Subianto tersebut juga sempat menegaskan bahwa seluruh jajaran Fraksi Gerindra DPRD Kotim siap tidak bekerja mewakili rakyat, selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung, lantaran tidak memiliki lagi anggaran untuk kepentingan masyarakat. [Red]
Discussion about this post