Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Meski sudah banyak pembudidaya ikan di Kabupaten Barito Timur, namun hampir sebagian besar penyedia stok ikan di pasaran bebas, adalah pemasok dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal itu juga dikemukakan oleh Amat, salah seorang pedagang ikan skala partai, di Ampah, Kecamatan Dusun Tengah. “Tak bisa disalahkan juga, karena kita kalah lobi dan kalah cepat dengan mereka,” ujarnya (Minggu, 7/05/2023).
Baca juga :Â Sidak Harga Pangan Ke Pasar dan Pertokoan
Menurutnya, karena stok ikan di Kalsel, khususnya di wilayah Hulu Sungai, sangat berlimpah dan mampu memenuhi kebutuhan pasar Kalselteng. Sedangkan di Bartim, pemasoknya masih bisa dihitung dengan jari.
“Jadi, tak bisa disalahkan mereka yang dari Kalsel itu. Kita yang harus cari terobosan agar kelak stok ikan dari Bartim juga bisa menguasai pasaran,” tuturnya lagi
Sementara menurut salah seorang pedagang ikan eceran di Pasar Beringin Ampah, ia memang sudah berlangganan dengan pemasok dari Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel. Bahkan seringkali bisa dihutangi lebih dulu.
“Jadi, tu pang ulun ngalih manukari biar nang kakawanan surang di sini. Kada nyaman mun tiba-tiba ulun nukar lawan urang lain lagi (Jadi, itu sebabnya saya sulit beli biar dari teman sendiri di sini. Tidak enak kalau tiba-tiba saya beli dari orang lain lagi),” ucapnya.
Baca juga :Â Pasar Ikan Tak Difungsikan, Kelotok dan Barak Pedagang pun Terabaikan
Tapi, hal ini tidak berlaku secara mutlak. Karena peternak ikan senior di Desa Putai, Surojo, sudah mempunyai jaringan pemasaran mapan dari dulu. Ikan patin, nila dan lele yang dipasok pria kelahiran Daerah Istimewa Yogyakarta (DY) tersebut, mampu bertahan di pasaran hingga kini.
“Ya selain kita menjaga mutu, jaringan pemasaran juga harus kita kuasai, Mas,” papar lelaki yang beberapa kali dipercaya sebagai Ketua Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) serta Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) di Bartim itu, beberapa waktu yang lalu ketika bertemu, membawa sepeda motor roda tiganya. [Red]
Discussion about this post