kaltengtoday.com, Sampit,- Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat di desa-desa yang belum dialiri listrik hingga saat ini.
Juliansyah berharap agar perusahaan besar swasta (PBS) di sekitar desa-desa tersebut dapat memperhatikan kondisi masyarakat dan membantu untuk mengalirkan listrik ke rumah warga yang belum teraliri listrik.
Baca juga : DPRD Kotim Tekankan Pentingnya Penyusunan Akta Kematian
Ditegaskannya bahwa banyak PBS di Kotim memiliki kelebihan daya listrik sehingga seharusnya dapat membantu masyarakat.
“Untuk perusahaan yang kelebihan daya, hendaknya bisa dijual ke masyarakat. Atau akan lebih baik lagi bila digratiskan, jadikan sebagai program CSR,” kata Juliansyah pada Sabtu, (1/4/2023.)
Juliansyah mencontohkan bahwa pola seperti itu sudah diterapkan di beberapa desa di Kotim yang listriknya berasal dari PBS terdekat dan harus terus dilaksanakan ketika PLN masih belum mampu menjangkau desa-desa tersebut.
Ia menekankan bahwa ketiadaan listrik di desa-desa akan menimbulkan disparitas yang cukup besar jika ada investasi di sekitar wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa kepedulian dan rasa kemanusiaan pihak perusahaan menjadi pertanyaan publik jika masyarakat di sekitarnya masih gelap gulita.
Baca juga : Jelang Ramadan, DPRD Kotim Imbau Aparat untuk Meningkatkan Kamtibmas
Menurut Juliansyah, ketersediaan energi listrik merupakan kebutuhan dan termasuk dalam pelayanan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah. Ia meminta aparat pemerintah di tingkat desa untuk aktif berkoordinasi dengan PLN setempat dan siap menfasilitasi jika diperlukan.
“Sampai zaman seperti ini masih ada desa yang belum dialiri listrik, sangat disayangkan. DPRD Kotim siap untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada PLN jika diperlukan,” tutup Juliansyah.[Red]
Discussion about this post