Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Rute perjalanan ke Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, melewati sungai Desa Dayu, ternyata tak hanya menemukan hamparan sungai, rawa, dan rumah-rumah khas nelayan sungai saja. Seperti yang diceritakan H Edy Adwar, yang kebetulan menjabat sebagai Camat Pematang Karau.
Baca juga :Â Anugerah Desa Wisata Indonesia (2023) Juga Tantang Desa-desa di Bartim
“Ternyata di sana terdapat makam keramat yang letaknya berada di antara Desa Muara Plantau dan Dayu. Yang tertua adalah makam Habib Zam-Zam (tahun 1853). Beliau dimakamkan bersama keturunannya di sini, yang ditandai dengan nisan batu merah. Kemudian di dekat Desa Muara Plantau ada makam seorang tokoh yang dikenal berdada lebar dan gagah,” tutur H Edy dalam rilis persnya.
Menurutnya, banyak orang dari provinsi tetangga, yaitu Kalimatan Selatan, yang berziarah setiap tahunnya. H Edy berharap bahwa potensi ini bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan kawasan kepariwisataan, yang mampu menambah tingkat perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga :Â Dewan Barsel Apresiasi Pengembangan Desa Wisata di Jenamas dan Dushil
Meski jalur sungai masih ditempuh, namun saat ini tidak lagi menjadi satu-satunya opsi. Menurut penuturan salah seorang penduduk Plantau yang bertemu saat berteduh di Desa Dayu tadi (Minggu, 26/2), sekarang ini sudah ada jalan darat yang menjadi alternatif.
“Hanya saja, jalannya becek kalau musim hujan, Mas. Tapi kalau sehari tidak turun hujan, masih enak saja bersepeda motor. Ya sekitar setengah jam lah perjalanannya,” ucap pria yang mengaku berprofesi sebagai nelayan pencari ikan di sungai itu. [Red]
Discussion about this post