kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota setempat, terus gencar melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus stunting.
Salah satunya, dengan menyebar sebanyak 679 Tim Pendamping Keluarga (TPK) ke seluruh wilayah, agar dapat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Jadi para TPK itu disebarkan ke 30 kelurahan di lima kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya. Jadi peran kader TPK ini yang dioptimalkan untuk menekan kasus stunting,” kata Kepala DPPKBP3A Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga : DPPKBP3A Barsel Gelar Verifikasi Penilaian Lomba GSI
Melalui kader-kader TPK tersebut, pihaknya menggencarkan edukasi pentingnya pemenuhan vitamin serta gizi selama pra kehamilan, saat hamil hingga saat menyusui.
Pasalnya, melalui kader TPK yang terdiri dari kader KB, PKK dan bidan atau petugas kesehatan, tentu keberadaan TPK dinilai dekat dengan masyarakat serta lebih mudah diterima saat memberikan edukasi dan sosialisasi.
“Selain edukasi TPK juga melakukan deteksi dini dengan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi, balita dan anak-anak. Di sisi lain, TPK juga dapat memberikan informasi, edukasi dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan menikah,” ucapnya.
Sementara itu, lanjut Sahdin Hasan, untuk TPK bidang kesehatan dapat melakukan pemeriksaan terhadap calon pengantin meliputi skrining tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hemoglobin (Hb) calon ibu.
Baca Juga : FGD Digelar Rangka Percepatan Penurunan Stunting
Kemudian, hasilnya akan dimasukkan ke dalam Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil). Pemeriksaan tersebut, juga bisa dilakukan di fasilitas kesehatan manapun.
“Apabila dari hasil pemeriksaan itu kondisi kesehatan pada calon ibu tidak memenuhi syarat untuk hamil, maka kami tidak akan melarang calon pengantin untuk tetap menikah. Hanya saja, akan ada pendampingan dari tim pendamping keluarga agar kesehatan ibu bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Baca Juga : Percepatan Penurunan Stunting ada di Aspek Pencegahan
Bahkan, pihaknya juga akan melakukan audit stunting yang merupakan upaya mendeteksi risiko dan penyebab risiko, pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya.
“Melalui komitmen bersama kita dapat meningkatkan pencegahan terjadinya stunting di Kota Palangka Raya,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post