kaltengtoday.com, Kapuas-Upaya meningkatkan kualitas hasil kerajinan industri kreasi hati rotan yang dipadukan dengan tanaman eceng gondok sehingga menghasilkan kualitas kerajinan yang bernilai tinggi.
Pelatihan kerajinan industri kreasi hati rotan dengan tanaman eceng gondok yang diikuti 30 peserta kerajinan selama 3 hari dari tanggal 12 hingga 14 Desember 2022 yang berada di Desa Pulau Telo Baru Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
Baca juga :Â UMKM di Mura Diberikan Pelatihan Keamanan Pangan
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi usaha Mikro Kecil Menengah( UMKM),Apendi,melalui Kepala Bidang Industri Ferdinan Junarko mengatakan,kegiatan pelatihan industri kreasi hati rotan kepada pengrajin agar lebih inovasi dan kreatif untuk menghasilkan anyaman rotan yang lebih menarik sehingga menarik perhatian konsumen.
“Kami memberikan pelatihan anyaman rotan kepada pengrajin dengan kreasi baru dan inovasi sehingga hasil anyaman rotan lebih menarik dan lebih baik lagi,” kata Ferdinan Junarko di sela selah kegiatan pelatihan,Senin 12 Desember 2022.
Disampaikan Boy sapaan akrab Ferdinan, pelatihan tersebut dalam rangka memberikan ilmu pengetahuan serta terobosan baru untuk berkreasi dalam memadukan anyaman rotan berbahan hati rotan yang dipadukan dengan tanaman eceng gondok yang sudah dikeringkan dan sudah dianyam,tentu hasilnya sangat menarik bila dipadukan dengan hati rotan untuk menghasilkan produk seperti tempat meletakan air mineral dan talam.
“Kita mengajarkan para pengrajin agar memanfaatkan sumber daya alam seperti eceng gondok yang sangat berlimpah di Desa Pulau Baru dan sangat mudah didapat,” ungkapnya.
Ia menambahkan,untuk instruktur tentu merupakan warga lokal yang sudah diakui hasil karyanya dengan penghargaan one produk OVOP bintang 3 tingkat Nasional UD Nabil merupakan salah satu sentra dari Disperdagprinkop Kabupaten Kapuas.
Baca juga :Â Bangkitkan Ekonomi Kalteng, Koperasi dan UMKM Harus di Aktifkan
“Pak Slamet merupakan pemilik UD Nabil yang sudah lama berkecimpung dengan kerajinan rotan yang nantinya melatih para pengrajin,” imbuhnya.
Ia berharap,hasil produk akan lebih banyak lagi dengan kreatifitas serta inovasi sehingga konsumen bisa memilih bukan hanya berpatokan pada anyaman rotan saja.Tetapi hasil prodak yang dihasilkan bisa memberikan nuansa baru kerajinan rotan yang dipadukan dengan tanaman eceng gondok menarik perhatian pasar lokal,nasional bahkan internasional.
“Kami berharap pengrajin di Desa Pulau Telo Baru busa menghasilkan produk yang sesuai dengan pangsa pasar industri kerajinan perpaduan rotan dan tanaman eceng gondok,”pungkasnya [Red]
Discussion about this post