Kaltengtoday.com, Kuala Kapuas – Meningkatnya debit air Sungai Kapuas akibat tingginya intensitas curah hujan, membuat setidaknya delapan desa di Kecamatan Pasak Telawang terendam banjir.
Camat Pasak Telawang Dodo mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan berapa jumlah fasilitas umum, rumah ibadah,kesehatan dan pendidikan dan rumah warga yang terdampak banjir.
Baca juga :Â Sejarah! KUA-PPAS APBD Perubahan Kapuas Diketok Tanpa Kehadiran Eksekutif
“Saya sudah meminta kepada kepala desa dan BPD untuk melakukan pendataan di lapangan dan sampai saat ini belum ada laporan masuk ke saya,” kata Camat Pasak Telawang Dodo, Senin (12/9/2022).
Lelaki yang pernah menjabat Camat Kapuas Tengah itu mengatakan, sampai kemarin kondisi debit air semakin naik. Karena itu pihaknya mengimbau seluruh masyarakat di 8 desa untuk tetap waspada siaga pasca banjir terutama infeksi saluran pernafasan atas.
Ia menambahkan, selama tahun 2022 ini di Kecamatan Pasak Telawang tercatat setidaknya sudah mengalami 3 kali musibah banjir. “Ini merupakan banjir tahunan yang sering terjadi, kalau bantuan sangat dibutuhkan tetapi kita memahami kondisi keuangan pemerintah daerah,” imbuhnya.
Meski bagi sebagian besar masyarakat, musibah banjir seperti ini sudah menjadi hal biasa, lanjut Dodo, namun dampak yang terjadi tetap saja dirasakan. Misalnya seperti permasalahan kesehatan dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga :Â Bupati Kapuas Lantik 133 Kepala Desa Hasil Pilkades Dari 155 Desa,22 Desa Masih Dalam Penyelesaian Sengketa
“Sampai saat ini memang belum ada laporan ke Puskesmas Jangkang terkait masalah kesehatan. Hanya saja persoalan harga eceran tertinggi untuk BBM yang melambung tinggi dan berdampak juga pada harga bahan pokok,” ujarnya.
Untuk 8 desa yang terdampak banjir diantaranya Balai Banjang bagian hilir, Tumbang Tukun, Kaburan, Jangkang, Sei Ringin, Batu Sambung, Hurung Kampin Dusun Tumbang Onah dan Dandang.[Red]
Discussion about this post