Kaltengtoday.com, Kapuas – Warga Desa Palampai Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas, secara swadaya melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan penghubung antar RT di desa tersebut. Jembatan yang menjadi akses vital ini telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun tanpa adanya realisasi perbaikan dari pihak terkait, meskipun sudah 19 tahun berlalu sejak pertama kali dibangun.
Disampaikan Kepala Desa Palampai Ahmad Bajuri, bahwa jembatan ini menjadi satu-satunya akses bagi warga RT 1, RT 3, hingga RT 5 untuk beraktivitas sehari-hari. Tidak hanya digunakan sebagai jalur transportasi utama bagi warga, jembatan ini juga merupakan jalur yang dilalui anak-anak desa menuju sekolah. Oleh karena itu, perbaikan jembatan menjadi sangat mendesak agar anak-anak dapat bersekolah dengan aman, terutama di musim penghujan saat jalanan licin dan jembatan menjadi semakin rawan rusak.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Kotim: Persatuan dan Gotong Royong Kunci Kesejahteraan Daerah
“Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah daerah untuk mengganti jembatan ini. Padahal, jembatan ini sangat penting, apalagi untuk anak-anak kami yang harus pergi ke sekolah setiap hari, ” ujar Kepala Desa Palampai Ahmad Bajuri, Jumat 18 Oktober 2024.
Selain itu, jembatan ini juga digunakan oleh warga sebagai akses untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Warga RT 3 hingga RT 5 harus melintasi jembatan ini untuk mencapai masjid dan tempat ibadah lainnya. Jika jembatan tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan semakin membahayakan keselamatan para pejalan kaki maupun pengendara yang melintasinya.
Kondisi jembatan yang rusak ini juga berdampak pada perekonomian warga. Banyak dari mereka yang bergantung pada jembatan ini untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar. “Jika jembatan rusak parah, kami kesulitan untuk menjual hasil kebun ke pasar karena harus mencari jalan lain yang lebih jauh, ” ungkapnya.
Baca Juga : Ketua DPRD Ajak Masyarakat di Barut bergotong royong merawat anugerah Pancasila
Meskipun upaya gotong royong yang dilakukan warga cukup membantu untuk sementara waktu, mereka tetap berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah. “Kami butuh bantuan untuk mengganti jembatan ini dengan yang lebih layak. Gotong royong ini hanya solusi sementara, ”terang Bajuri sapaan akrabnya.
Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, warga berharap pemerintah segera turun tangan dan memberikan bantuan dalam bentuk perbaikan jembatan yang lebih permanen. Mereka khawatir jika dibiarkan terlalu lama, jembatan akan semakin rusak dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. [Red]
Discussion about this post