kaltengtoday.com, – Kasongan, – Bupati Katingan Sakariyas mengungkapkan, wilayah di Katingan memiliki lahan pertanian pasang surut yang sangat luas, panennya pun bisa dua hingga tiga kali pertahun.
“Sehingga, hasilnya pun bukan hanya memuaskan saja, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan untuk konsumsi puluhan ribu jiwa masyarakat Katingan,” Katanya, Senin (8/11/2021).
Menurutnya, keberhasilan para petani di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai yang berada wilayah kecamatan paling selatan hilir patut diapresiasi.
” Hasil panen di sektor pertanian yang ada di dua kecamatan ini sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pertahunnya, ” sebutnya.
Namun, sebagian besar hasil panennya terutama di Kecamatan Katingan Kuala yang berhadapan dengan laut Jawa tersebut, para petaninya menjual sebagian hasil panennya ke daerah lain. Seperti ke daerah Banjarmasin Kalsel dan ke Sampit Kabupaten Kotawaringin.
” Saat ini, hasil panen ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat saja, tapi juga berkelebihan atau surplus. Menurut data di Dinas Pertanian, Katingan sejak tahun 2010 silam sudah mengalami surplus beras, dengan kisaran sekitar belasan ton pertahun, ” Sebutnya.
Menurutnya, setelah dibeli daerah lain, beras Katingan tersebut dikemasnya. Kemudian dijualnya lagi ke beberapa daerah lainnya. Termasuk dijualnya ke Kota Kasongan.
Baca juga :Â Forum Anak Daerah Kabupaten Katingan Terbentuk
Orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei ini mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyelesaikan pembangunan ruas jalan dari Pakahi Kecamatan Kamipang hingga ke Kecamatan Mendawai yang pengerjaannya tinggal beberapa kilometer lagi itu. Sehingga, para petani di dua wilayah Kecamatan tersebut bukan hanya bisa menikmati kenyamanan jalan yang dilaluinya saja, akan tetapi pendapatannya pun kian hari bisa semakin meningkat.
Baca juga :Â Dewan Minta Penyuluh Pertanian Aktif Dampingi Petani
” Selama beberapa tahun ini kesulitan untuk menjualnya ke ibukota Kabupaten lantaran terkendalanya infrastruktur di bidang jalan. Padahal, jika hasil pertanian mereka bisa dibawa melalui jalan darat dan dipasarkan di Kasongan, nilainya akan lebih tinggi ketimbang dijual di tempat mereka bertani,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post