Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalimantan Tengah (Dispursip Kalteng) menggelar Lomba Sinopsis/Deskripsi dan Pertunjukan Tarian Daerah Kalimantan Tengah Tahun 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kalteng, Palangka Raya, Minggu (8/9/2024).
Plh. Kepala Dispursip Kalteng, Arthur Mukkun menyampaikan, Dispursip Kalteng berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 37 Tahun 2022 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Peraturan Daerah berupaya menyediakan keragaman koleksi perpustakaan, salah satunya melalui koleksi daerah dari hasil sinopsis dan penampilan tarian tradisional.
Baca Juga : Dispursip Palangka Raya Susun Kebijakan Retensi Arsip
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas koleksi serta mengembangkan perpustakaan daerah berdasar kekhasan daerah dan kearifan lokal, sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah”, katanya.
Plh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalteng Arthur Mukkun berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini, masyarakat dapat memiliki pemahaman dan kesadaran akan pentingnya literasi bagi kehidupan dan masa depan yang lebih berkualitas dan berprestasi.
“Dampak-dampak negatif dari perkembangan digital dan teknologi, bahkan narkoba, dapat dihindari melalui peran aktif dan kontribusi dalam kegiatan menulis dan pertunjukan seni budaya,” ucapnya.
Selain itu, dengan diselenggarakannya lomba ini, ia menambahkan, diharapkan dapat semakin menggerakkan masyarakat Kalteng khususnya generasi muda, untuk lebih memupuk aktivitas literasi di antaranya membaca, menulis, dan pertunjukan seni budaya.
“Kedepannya akan lahir lebih banyak lagi penulis-penulis daerah berbakat dari Kalteng yang memiliki potensi dan kualitas yang dapat mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional”, tutupnya.
Baca Juga : Buku Sekolah Hutan Sebangau Resmi di Luncurkan Dispursip Kalteng dan BTNS
Lebih lanjut, Kepala Bidang Deposit, Pengolahan Bahan Pustaka dan Preservasi Rody, sebelumnya dalam laporan selaku Ketua Panitia Penyelenggara, menjelaskan peran perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
“Perpustakaan merupakan wahana belajar sepanjang hayat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,” ujarnya lagi.
Lebih lanjit, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis. Oleh karena itu, melalui kegiatan lomba ini, perpustakaan didayagunakan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam.
Penyelenggaraan Lomba Sinopsis/Deskripsi dan Pertunjukan Tarian Daerah Kalteng ini juga merupakan upaya pengembangan perpustakaan deposit daerah, yang mendasar pada kekhasan daerah dan rujukan tentang kekayaan budaya.
Capaian atau keluaran yang diharapkan dari kegiatan lomba adalah diterbitkannya buku koleksi khas daerah tentang tarian tradisional Kalteng.
Buku yang akan diterbitkan oleh Dispursip Kalteng ini nanti juga akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Dengan demikian, diharapkan budaya dan kearifan lokal Kalimantan Tengah yang selama ini hanya dinikmati secara visual melalui penampilan dan pertunjukan tari, nantinya dapat dibaca dan diakses oleh masyarakat Indonesia, bahkan juga masyarakat internasional.
Baca Juga : Dispursip Kalteng Terima Kunker Komisi III DPRD Kotim
Adanya koleksi buku serah simpan, maka hasil karya cetak dan karya rekam yang telah berada dalam pengelolaan Dispursip Kalteng memiliki tugas dan fungsi sebagai perpustakaan deposit.
Lomba ini diikuti oleh 13 kelompok peserta dari 11 Sanggar Seni dan Budaya yang ada di kota Palangka Raya yaitu Sanggar Seni Manguntur Janang, Sanggar Seni dan Budaya Palangka Hadurut, Sanggar Seni dan Budaya Lampang Batarung, Sanggar Seni Balanga Tingang “Bajenta”, Sanggar Igal Jue, Sanggar Riak Renteng Tingang, Sanggar Bawi Bahalap, Sanggar Seni Budaya Tut Wuri Handayani, Sanggar Seni dan Budaya Lunuk Ramba, dan Sanggar Seni dan Budaya Kahanjak Huang. [Red]
Discussion about this post