Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kalteng Maskur membuka Dialog Publik Kebijakan Bersama Pemangku Kepentingan Dalam Rangka Program Fasilitasi Kemitraan di Provinsi Kalteng.
Dalam sambutan Gubernur, Maskur mengatakan dialog ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya mengoptimalkan kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi, Dunia Industri dan Dunia Pendidikan (DUDI), Pemerintah, serta masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memperkuat ekosistem inovasi di Provinsi Kalteng.
Baca Juga : Asisten Pemkesra Setda Kalteng Terima Visitasi Kepemimpinan Nasional Peserta PKN Tingkat II Angkatan XIII
“Kalteng memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, baik di sektor pertambangan, kehutanan, pertanian, maupun perikanan,” ucapnya, Rabu (18/9/2024).
Ia menekankan, setiap potensi tersebut sepenuhnya dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui upaya-upaya pengembangan inovasi berbasis potensi daerah, seperti Program Fasilitasi Kemitraan Daerah Provinsi Kalteng.
Pihaknya berharap hasil dialog publik ini dapat menghasilkan rekomendasi terkait pengembangan kemitraan daerah yang positif dalam perencanaan dan pengembangan tenaga kerja yang adaptif dan inovatif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
“Saya juga mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam berbagai program kemitraan yang telah dan akan dilaksanakan. Semoga melalui kerja sama yang baik, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Politeknik Sampit, Lilis Indriani menambahkan, keselarasan antara dunia pendidikan vokasi dan kebutuhan industri serta masyarakat di daerah merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan sumber daya antara lembaga pendidikan vokasi dengan Pemda.
“Sebagaimana kita ketahui, Kalteng yang memiliki potensi sumber daya alam berpeluang besar menjadi pusat pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan daerah,” ujarnya.
Baca Juga : Asisten Pemkesra Buka Camping Keberagaman dalam Pencegahan Radikalisme Terorisme
Ia berharap program ini dapat menjadi wadah kolaborasi efektif, yang dapat merancang strategi bersama dan memastikan urusan pendidikan vokasi mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
“Melalui dialog ini kita dapat mengidentifikasi tantangan, peluang, serta langkah-langkah konkrit untuk memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post