Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Impian beberapa nelayan sungai di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, untuk mendapatkan pembinaan dalam berbudidaya ikan, pernah difasilitasi oleh Kelompok Kreatif Pemberdayaan Masyarakat Harmoni Muda Selaras (Harus), beberapa waktu lalu.
Baca juga :Â Kaya Sumber Daya Ikan Sungai, Sayang Bartim Masih Minim Kreasi Pengolahannya
Sayangnya, ide yang disampaikan dalam proposal langsung ke Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Tengah dan mendapat respon positif itu buyar akibat pandemi Covid 19 menghantam di tahun 2019 lalu.
“Sejak itu, harapan kami pun seperti harus terkubur. Padahal, potensi ikan di Waduk Irigasi Karau, begitu luar biasa. Menurut kami, sayang sekali jika tidak dikelola dengan maksimal,” tutur Mahyani, salah seorang warga Desa Netampin melalui telpon seluler, petang tadi (Minggu, 16/07/2023).
Senada dengan Mahyani, Iqbal, salah seorang warga desa yang juga dikenal aktif dalam beberapa organisasi, menyatakan pandangannya, bahwa seyogyanya dalam kemajuan sebuah daerah dan pemberdayaan masyarakat, tidak dipertimbangkan dari sudut pandang dari satu aspek saja. Politik, misalnya.
Baca juga :Â Pasokan Ikan Kabupaten Bartim Masih Didatangkan dari Kalsel
Namun seperti yang pernah dikatakan Kepala Desa Tampa, Kecamatan Paku, Dubinata, pengelolaan waduk untuk kepentingan selain irigasi mengalami kendala. Yaitu ijin dari pusat. Karena penggunaan waduk atau dam, dalam aturannya memang hanya untuk kepentingan irigasi saja.
“Kami pernah mengajukan izin pengelolaan Dam Tampa untuk wisata desa. Dan kami terbentur pada regulasi, bahwa waduk memang tidak diperkenankan untuk selain penampungan serta pengaturan debit air yang ada untuk irigasi,” tutur Dubinata waktu itu saat ditemui di rumahnya. [Red]
Discussion about this post