Kalteng Today – Buntok, – Ketua Komisi III DPRD Barsel H. Zainal Khairuddin meminta agar masyarakat tidak terlena dengan modernisasi, sehingga melupakan budaya tani karet yang sudah turun temurun menjadi penopang hidup warga daerah dan jangan malu menjadi petani karet.
“Menyadap karet itu usaha pokok warga lokal sejak dulu. Tidak dipungkiri, banyak generasi pembangunan Barsel yang sukses adalah anak dari petani karet,” katanya kepada awak media, Senin (28/9/2020).
Dikatakan Zainal, peningkatan jumlah penduduk setiap tahun, telah berdampak pada munculnya sejumlah peluang usaha dalam daerah seperti bidang jasa dan produksi.
Ditambah lagi, rekrutmen warga sebagai pekerja pada investasi batubara dan perkebunan, secara nyata turut berpengaruh besar pada pola kehidupan masyarakat.
Disamping itu, kata politisi PPP Barsel itu, warga juga lebih tertarik menjadi seorang pegawai dan pebisnis. Dengan pertimbangan, kata dia, seorang pegawai lebih menjanjikan kemudahan hidup di hari tua.
Padahal, kata wakil rakyat dapil III Barsel itu, semua pekerjaan itu memiliki nilai yang sama, tergantung keseriusan dan fokus pelaku usaha sendiri terhadap bidang pekerjaan yang digeluti.
“Tidak ada jaminan pasti dalam bidang usaha, yang penting adalah dedikasi dan konsistensi terhadap bidang yang digeluti. Karet juga memiliki peluang menjanjikan, tergantung keseriusan dari petani itu sendiri,” ungkapnya
Zainal Khairuddin mengatakan, menyadap karet termasuk salah satu usaha yang cukup menjanjikan, terutama apabila kebun yang disadap milik pribadi. Karena jadwal penyadapan yang ditentukan oleh pekerja itu sendiri, sehingga tidak ada kesan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan karena terpaksa.
“Jangan malu menjadi petani karet, meskipun kerap terjadi pasang surut harga jual, tetapi usaha ini terbukti telah menjadi sandaran pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat lokal sejak dulu,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post