Kalteng Today – Palangka Raya, – Pemuda gondrong itu nampak santun melayani pembelinya. Walau wajahnya terlihat sangar namun dia terlihat ramah kepada para konsumennya yang datang untuk menikmati lezatnya seduhan kopi dari racikannya.
Kedai kopi yang satu ini bernama ‘Kopi Kong’ dan berlokasi di lingkungan Kampus UPR Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, tepatnya samping stadion mini.
Soal harga jangan kuatir, karena segmen pasarnya adalah para mahasiswa dan pekerja sudah barang tentu harga tak akan membobol kantong.
Segelas kopi hitam hanya dibandrol Rp. 6 ribu, kopi tarik Rp. 8 ribu. Sedangkan untuk gorengan hanya Rp. 10 ribu per porsi dan dijamin kenyang.
Walaupun saat ini masa pandemi Covid-19 dan adanya sejumlah pembatasan yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat, kondisi itu tak menyurutkan niat pemuda ini untuk terus menekuni bisnisnya yang sudah berlangsung selama 4 bulan ini.
“Terus terang Kopi kami masih belum mampu menutupi berbagai kebutuhan, namun tetap harus bertahan dengan menggunakan manajemen yang tepat, mengingat banyaknya keterbatasan di masa pandemi ini, “kata Owner ‘Kopi Kong’ Jimmy Sibagariang kepada kaltengtoday,Jumat (29/1/2021) .
Pria yang akrab dipanggil Jimmy kemudian bercerita, awal dia memutuskan untuk membuka usaha tersebut, secara target dirasa sangat jauh.
“Kitakan mempunyai estimasi riil dari hitungan kita itu dengan bungkusan kopi, kita order sampai dengan tiga puluh bungkus untuk satu bulan, namun pada kenyataan orderan tersebut habis dalam tiga bulan,” ungkapnya.
Dia mengaku segmen pasar yang hendak diraihnya yakni yakni mahasiswa dan para pekerja. Namun dengan kondisi pandemi yang mengakibatkan belum normalnya perkuliahan tatap muka dan pembatasan jam kerja ini jelas berdampak,ujarnya.
“Sementara ini bertahan saja. Kalau untuk mengejar target ya memang tidak bisa memenuhi, bahkan kalau bisa curhat sedikit untuk DP pun tidak sampai, dengan rentan waktu empat bulan tadi,” tambahnya.
Dan belajar dari pengalaman kolega usaha yang sama di keadaan normal, maka selama empat bulan tersebut semua akan kembali modal, “Kita juga sudah mengatasi semua itu dengan buka dari pagi dan efisiensi karyawan dan juga promosi, terutama dari teman ke teman,” sebutnya.
Baca Juga: Yuk .. Kenalan “Laskar Ngopi”, Komunitas Para Pewarta dan Polisi di Palangka Raya
Jimmy berharap agar Pemkot Palangka Raya memberikan kelonggaran atau keleluasaan kepada pelaku UMKM, karena berbarengan dengan semangat pemerintah bahwa UMKM harus tetap mampu menaikan ekonomi bangsa, kata dia. [Red]
Discussion about this post