Kalteng Today – Sampit, – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah menetapkan akan melakukan belajar tatap muka di sekolah masing-masing. Untuk SD akan dimulai pada 9 November 2020 bagi sekolah yang sudah siap dan memenuhi persyaratan.
Namun, Wakil Ketua DPRD Kotim, H. Rudianur kembali meragukan hal tersebut apalagi mendengar beberapa aspirasi dari sejumlah pihak di mana kesiapan pihak sekolah juga patut dipertanyakan.
Selain itu juga kondisi angka pasien baru yang terpapar masih berfluktuasi. Artinya penularan masih rentan terjadi di lapangan.
Politikus Partai Golkar ini mengingatkan agar Pemkab Kotim jangan terburu-buru mengambil keputusan melakukan sekolah tatap muka. Pasalnya saat ini Kotim masih belum aman dari penyebaran virus korona atau Covid-19.
“Sebaiknya dipelajari lagi terlebih dahulu. Jangan buru-buru sekolah dibuka atau menghadirkan siswa siswi seketika tanggal sekian,” katanya, Rabu, 4 November 2020.
Ia meminta agar Pemkab Bisa melihat dulu situasi, karena ditingkat nasional saja belum memutuskan untuk pembelajaran tatap muka itu.
Menurutnya dalam mengambil keputusan diharapkan Pemkab Kotim jangan hanya berdasarkan keputusan pihak pemerintah saja, yang artinya DPRD juga harus dilibatkan.
“Untuk antisipasi munculnya klaster baru, maka ini harus dipelajari lagi dan melibatkan semua pihak,” ucapnya.
Satuan Gugus Tugas (Satgas) percepatan penanganan Covid-19 Kotim memang sudah melakukan sosialisasi, namun disebutkannya para guru dan orang tua juga masih ada yang was-was.
Menurutnya jangan sampai ada keputusan sepihak, dan jangan sampai ada klaster baru. Kalau berdasarkan protokol kesehatan, jarak aman 1,5 meter.
Jika sekolah tatap muka dilakukan, artinya tidak semua siswa tertampung. Bisa jadi nanti akan ada yang belajar di luar ruangan. Ini juga tentunya harus diperhitungkan.
Untuk itu dirinya berharap agar Pemkab Kotim kembali mempelajari hal tersebut, apakah sudah aman dilakukan atau tidak. [Red]
Discussion about this post