Kalteng Today – Palangka Raya, – Unsur pimpinan DPRD Kalimantan Tengah, melalui Wakil Ketua (Waket) III, Faridawaty Darland Atjeh melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke UPT. Setu Babakan yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan.
“Saya diajak kepala UPT mengelilingi area tersebut dan saya cukup puas. Seperti informasi yang kami peroleh, kawasan tersebut diberi anggaran 11 sampai dengan 30 Miliar per tahun,” kata Ketua DPW Partai NasDem Kalteng tersebut kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Selasa (20/4).
Dirinya mengaku sangat terkesan, sebab mendapat sambutan yang luar biasa ramah di Perkampungan Betawi Setu Babakan tersebut.
“Lahan seluas 289 Ha ini benar – benar menjadi perkampungan modern, tetapi memberi gambaran nyata tentang Betawi secara tradisional. Seperti yang kita ketahui, tujuan utamanya adalah menjadikan warga Betawi sebagai warga utama di provinsi DKI Jakarta, namun tetap dalam komposisi yang heterogen sebagai bagian dari masyarakat ibukota negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, meski belum menjadi cagar budaya, di tempat tersebut pihaknya diberikan gambaran jelas tentang pembagian zona, yang terbagi menjadi zona dinamis dan zona statis.
“Dimana mereka membagi zona menjadi bagian zona budaya, zona kuliner dan zona pengembangan. Disini ada rumah ibadah, ada koperasi, ada rumah contoh Betawi Pesisir, Betawi Tengah, Betawi Pinggir. Ada 7 empang yang berisi ikan – ikan khas jakarta, ada pula wisata edukasi,” bebernya.
Dirinya juga menceritakan, keberadaan pengembangan tanaman khas betawi seperti buah kesemek, alpukat dan lainnya.
“Di area tersebut juga ada optimalisasi budaya mengaji, workshop tentang kebudayaan seperti membuat batik, souvenir, tarian betawi, hingga kuliner. Selain itu terdapat Museum Betawi yang dapat menjadi salah satu destinasi wisata buatan, yang disebut Kampung Betawi Situ Babakan.
Baca Juga :Â Wakil Ketua III DPRD Kalteng Kunker Ke Banten
Menurutnya, masyarakat umum diperbolehkan memanfaatkan fasilitas yang ada di area tersebut, terutama untuk penyelenggaraan event tertentu dan dengan syarat harus mencirikan berkesenian dan berkebudayaan betawi seperti dalam pemanfaatan kuliner dan penampilan tarian betawi.
“Saya mengagumi upaya mereka memelihara peradaban betawi untuk tidak hilang di tengah tekanan arus urban yang luar biasa. Seandainya Kalteng memiliki kawasan seperti ini, saya yakin itu akan menjadi tempat atau tujuan wisata unggulan, di samping menguatkan upaya kita menjadikan Dayak yg beragam tetap menjadi warga utama di daerahnya sendiri,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post