kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dalam rangka Antisipasi dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2023, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI menggelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat Menteri yang dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK, Jakarta, Jumat (20/1/2023). Rakorsus ini dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo.
Pada kesempatan itu Wagub Edy Pratowo memaparkan kesiapan dan antisipasi penanggulangan karhutla di wilayah Provinsi Kalteng.
Baca Juga :Â PBS Diminta Persiapkan diri Cegah Karhutla
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan upaya-upaya pencegahan karhutla secara masif melalui deteksi dini dan sosialisasi kepada masyarakat. Hingga saat ini karhutla dapat ditekan, meski 17 persen dari luas wilayah Kalimantan Tengah merupakan lahan gambut dan rawan terhadap karhutla,” katanya
Wagub Edy Pratowo melaporkan, sepanjang tahun 2022 telah terjadi 382 kejadian karhutla dengan total 3.061 titik hotspot.
“Kejadian karhutla tertinggi terjadi di Kabupaten Barito Utara dengan 530 titik hotspot dan 193 kali kejadian. Lima kabupaten rawan karhutla antara lain: Barito Utara, Katingan, Murung Raya, Seruyan dan Lamandau,” ucap Wagub.
Baca Juga :Â Antisipasi Karhutla dan Banjir di Kabupaten Barito Selatan, Aparat Lakukan Kesiapan
Sedangkan pada awal tahun 2023 ini, sambung Wagub, telah terjadi 34 kejadian karhutla dengan 114 titik hotspot, dengan mayoritas hotspot terjadi di Kabupaten Katingan, Sukamara, dan Kapuas.
“Di Kabupaten Kotawaringin Timur setidaknya telah terjadi 10 kejadian karhutla dengan 11 titik hotspot,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wagub Edy Pratowo menyebut, kesiapan Pemprov. Kalteng menghadapi karhutla 2023 adalah dengan penyediaan anggaran, menyiapkan personel dan peralatan serta pos komando.
“Kami mohon dukungan Pemerintah Pusat dalam operasi pemadaman melalui udara dengan Helikopter Water Bombing dan Helikopter Patroli operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) operasional melalui Dana Siap Pakai (DSP) dan tempat penampung air portable (flexible tank) sebanyak 28 unit untuk didistribusikan pada wilayah-wilayah prioritas rawan karhutla,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post