Kalteng Today – Palangka Raya, – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng)Habib Ismail Bin Yahya menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri Perihal Evaluasi Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2020 serta Antisipasi Karhutla Periode Puncak Kemarau Tahun 2021. Rapat diikuti Wakil Gubernur Kalteng secara virtual melalui video conference dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (09/02/2021).
Rapat Koordinasi Khusus dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ,Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Deputi Bidang Klimatologi Harizal mewakili Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia.
Menko Polhukam Mahfud MD dalam sambutannya mengatakan Presiden Republik Indonesia (RI) terus menerus menekankan pentingnya upaya pencegahan dan pembakaran hutan dan lahan melalui konsolidasi penanganan Karhutla secara menyeluruh oleh semua pihak, mulai dari Pusat sampai ke Daerah-Daerah.
Mahfud MD juga meminta agar melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan tindakan pencegahan dan early warning, penetapan siaga darurat lebih dini, reward and punishment, perbaikan dan penataan ekosistem, peninjauan lapangan, mengajak masyarakat untuk turut mencegah karhutla dan sinergitas Pusat dan Daerah.
Wagub memaparkan terkait Data Perbandingan Kebakaran 2019 dengan 2020 di Prov. Kalteng. Total luas terbakar Tahun 2020 sebanyak 787,96 hektare. Luas kebakaran hutan Tahun 2020 menurun sebanyak 12.311 hektare dibandingkan dengan Tahun 2019 berjumlah 13.099,21 hektare, atau sebesar 93,98% .
Sementara itu, jumlah kejadian kebakaran per Kabupaten/Kota Bulan Januari s/d 31 Desember 2020. Total kejadian kebakaran hutan dan lahan Tahun 2020 sebanyak 781 kali kejadian. Total kejadian kebakaran hutan dan lahan Tahun 2020 menurun sebanyak 1.852 kali kejadian dibandingkan dengan Tahun 2019 berjumlah 2.633 kali kejadian atau sebesar 70,34%.
Berdasarkan data dari Kementerian LHK, mengenai data Luasan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 – 2020. Total luasan terbakar Tahun 2019 sebanyak 635.498 hektare, sedangkan total luasan terbakar Tahun 2020 sebanyak 15.362 hektare. Terjadi penurunan sebesar 620.136 hektare atau 97,58%.
Lebih lanjut Wagub menjelaskan, pemberdayaan masyarakat untuk sumur bor Tahun 2020. Total Sumur Bor 2017-2019 adalah 10.905 Unit. Adapun, Masyarakat Peduli Api (MPA) yang sudah dibentuk ada pada 103 Desa di 8 Kabupaten/Kota se-Kalteng, masing-masing regu/Desa adalah 20 orang yakni sekitar 2.060 anggota.
Pemberdayaan masyarakat untuk sekat kanal. Total Sekat Kanal 2017-2019 adalah 2.875 Unit. Masyarakat Peduli Tabat (MPT) yang sudah dibentuk ada pada 60 Desa di 8 kab/Kota se- Kalimantan Tengah, masing-masing regu/desa adalah 10 orang yakni sekitar 600 anggota.
Wagub juga mengutarakan langkah-langkah strategis dan konkret pengendalian Karhutla di Prov. Kalteng. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Karhutla Sampai Tingkat Kelurahan/Desa. Kedua, Satgas Pencegahan Karhutla Kabupaten/Kota memperkuat upaya pencegahan Karhutla di tingkat tapak diantaranya Sosialisasi, Diseminasi dan pendampingan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, pelatihan, patroli Bersama.
Langkah yang ketiga yakni, Pemerintah Kabupaten/Kota menentukan status kesiagaan dan darurat Karhutla dengan cepat dan tepat, sebagai dasar Provinsi menetapkan status. Keempat, Pemberdayaan ekonomi masyarakat disekitar hutan.
Kelima, Optimalisasi restorasi gambut. Keenam, Pemantapan personil dan peralatan. Dan Terakhir, Penyediaan anggaran DBH-DR dan BTT APBD Provinsi Kabupaten/Kota.
Upaya Pencegahan Karhutla yang dilakukan diantaranya Implementasi Peraturan Daerah Kalteng Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kebakaran Lahan, Rapat-Rapat Koordinasi Pemantapan Pencegahan Karhutla.
“Ada Komitmen Bersama Untuk Mewujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap 2021”, ucap Habibn dalam keterangan tertulis Diskominfo Kalteng , Selasa , (09/02/2021).
Selain itu, melakukan Pelatihan Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang didukung oleh Badan Restorasi Gambut (BRG), optimalisasi Peran Pentahelix dalam Pencegahan Karhutla, mengaktifkan Satgas Pencegahan atau Posko Lapangan di setiap kelurahan/desa yang rawan karhutla seperti ersonilnya berasal dari unsur Pemerintahan Setempat, TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Relawan dan melakukan patroli, sosialisasi dan penyadartahuan karhutla serta melakukan Pemadaman baik secara dini atau pemadaman gabung jika ada karhutla.
Diutarakan juga, kesiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan Tahun 2021 di Prov. Kalteng. Pemprov. Kalteng telah melakukan Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Prov. Kalteng Tahun 2021, dimulai Maret 2021. Melakukan aktivasi Pos Komando Satuan Tugas Penanganan Darurat Bencana Karhutla Kalteng.
Selain itu, menyediakan anggaran penanganan karhutla melalui APBD Provinsi Kalimantan Tengah (Murni dan DBH DR), Belanja Tidak Terduga, dan Dana Tugas Pembantuan Badan Restorasi Gambut (BRG), kesiapan personil penanganan karhutla di wilayah Kalteng sebanyak 8.312 orang, kesiapan peralatan penanganan karhutla di wilayah Prov. Kalteng dan Permohonan dukungan Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke BNPB.
Wakil Gubernur Kalteng juga mengatakan, perkiraan personel satgas Karhutla Kalteng 2021 sebanyak 8.312 orang. [Red]
Discussion about this post