Kalteng Today – Lifestyle, – Masih Ingat ‘Vetro Coffee Roaster’? merek dagang (brand) kopi bubuk milik anak muda asal Palangka Raya yang kini sukses mengembangkan usaha kopi bubuknya di Kota Malang, Jawa Timur.
Williardi Anugerah atau biasa dipanggil Dida, sang pemilik menyebutkan, kopi miliknya memiliki ragam rasa khas Indonesia. Tak hanya itu, untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, anak muda ini ternyata sudah lama menjalin kerjasama dengan para petani kopi lokal disekitar disekitar Kota Malang
Untuk jenis kopi yang digunakan Vetro Coffee Roaster adalah kopi robusta dan arabika. Kopi robusta didapatkan dari daerah Dampit (Malang), sedangkan arabica menggunakan kopi dari Bener Meriah (Aceh) dan kopi dari daerah Sumber Wringin (komplek Pegunungan Jjen dan Raung)
“Kopi robusta kita merangkul petani kopi dari perorangan (blanando) petani kopi kepercayaan kita. Untuk kopi arabika kita merangkul beberapa kelompok petani. Sedangkan untuk kopi Aceh kita merangkul kelompok tani Pondok Gajah dan untuk kopi Ijen kita merangkul kelompok tani Ijen Raung,”jelas Dida ketika dihubungi, Selasa (8/6/2021).
“Karakter kopi yang kami dimiliki beraneka ragam rasa khas kopi nusantara,”ujarnya.
Contohnya, kopi robusta memiliki karakteristik rasa seperti coklat dan kacang almond. Untuk kopi arabica dari Aceh memiliki karakter rasa asam yang kuat seperti rasa rempah-rempah dan rasa caramel.
“Kopi arabica dari dataran tinggi Ijen dan Raung memiliki karakteristik asam buah-buahan dan ada rasa manis gula Jawa,”ujarnya berpromosi.
Dida menyebutkan, kopi robusta ditanam dengan ketinggian 700-900 MDPL, sedangkan kopi Aceh ditanam di ketinggian 1500-1600 MDPL dan untuk kopi dataran tinggi Ijen dan Raung di tanam di ketinggian 1300-1500 MDPL.
“Dari ketinggian ini biasanya petani memproses kopi dengan beberapa metode dan tergantung curah hujan di sekitar daerah masing-masing,”ujarnya.
Ini karena metode untuk kopi robusta lebih ke proses natural atau istilahnya di jemur di bawah terik matahari. Kemudian untuk arabica Aceh dan Ijen diproses wash atau yang dikenal dengan metode direndam air.
“Untuk teknik roasting kita menggunakan teknik fast roast. Dan yang membedakan hasil kopi robusta dan arabica yang kita gunakan hanya di profile roast saja profile roast untuk kopi robusta kita di profile medium to dark atau yang dikenal dengan kopi hitam, sedangkan kopi arabica sendiri kita di profile light to medium atau yang dikenal dengan kopi yang ringan,”jelasnya.
Baca Juga : Beromzet Rp. 30 Juta, Bisnis Bikin Tattoo dan Servis Kecantikan Semakin Menjanjikan di Palangka Raya
Sedangkan untuk proses roasting menggunakan suhu 175°c untuk start di awal hingga suhu turning point di suhu 105°c. Nantinya setelah melewati fase turning point , masih menjaga kestabilan api di kompor sampai di titik yellowing atau perubahan warna kopi itu sendiri.
Kemudian setelah melewati fase yellowing maka akan memfokuskan pada kestabilan exhaust sampai titik developing atau yang dikenal perubahan senyawa kimia pada kadar kopi.
Pada saat titik first crack sudah mulai menstabilkan semua komponen yang sudah dilewati karena kopi mulai memasuki fase sudah matang, kopi sudah matang pada suhu 200-205°c.
“Setelah melewati tahap tersebut kopi di dinginkan di alat yang biasa dikenal dengan nama cooling bean. Di Fase ini juga sangat menentukan untuk sebuah rasa kopi karena kalau kita mendinginkan kopi terlalu lama rasa kopi itu bisa hilang cenderung tidak ada aroma dan rasa,”ujarnya Dida
Anda berminat? Silahkan hubungi contact person 082234000643 atau melalui aplikasi tokopedia VETRO COFFEE ROASTERS.[Red]
Discussion about this post