kaltengtoday.com, Palangka Raya – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan enam kebijakan untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Salah satu dari enam kebijakan untuk menuju endemi itu adalah cakupan vaksinasi 100%, khususnya pada lansia dan tenaga kesehatan. Ia pun mendorong vaksinasi bisa diselesaikan paling tidak 100% pada populasi rentan.
Kemudian, melakukan testing dan sequencing, memastikan sistem kesehatan untuk pelayanan Covid-19, mempersiapkan lonjakan kasus, melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian, serta menyampaikan informasi terkait Covid-19 kepada masyarakat.
“Vaksinasi menjadi faktor penting bagi Indonesia untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dan menuju fase endemi,” kata Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Sinyo, Selasa (20/9/2022).
Para ahli kesehatan, sebut Sinyo, telah memverifikasi dan memastikan bahwa vaksinasi mampu menurunkan risiko kematian hingga gejala berat akibat infeksi Covid-19. Sehingga, semakin sering seseorang menerima vaksin, yakni dosis 1, dilanjutkan dengan dosis 2, dan dosis 3 (booster), angka kematian akibat Covid-19 di suatu negara jauh berkurang.
Baca Juga : Bergerak Secara Masif Tim Satgas PMK Vaksinasi Hewan Ternak di 11 Kecamatan
Ia juga menjelaskan, saat ini beberapa indikator telah dipenuhi sebagai syarat menuju fase endemi. Contohnya adalah laju penularannya kurang dari 1, angka keterisian rumah sakit (BOR) atau hospitalisasi di bawah 5%, dan angka kematian di bawah 3%. Namun sayangnya untuk positivity rate di bawah 5%, Indonesia belum memenuhinya karena saat ini masih berada di angka 5,8%.
“Namun indikator-indikator itu, perlu didukung dengan cakupan vaksinasi booster yang tinggi di atas 50% dan masyarakat harus tetap terbiasa memakai masker, khususnya di keramaian dan ruang tertutup. Artinya, vaksinasi dan protokol kesehatan atau prokes ini harus sejalan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, angka kematian akibat Covid-19 juga perlu ditekan hingga angka terendah. “Itu (angka kematian) bisa ditekan semaksimal mungkin apabila kondisi masyarakat mempunyai kekebalan cukup kalau ada virus yang masuk. Itu bisa didapatkan dari vaksinasi,” kata Sinyo.
Baca Juga : Beredar Iklan di Medsos Sertifikat Vaksin Tanpa Suntik, Ini Penjelasan Kadinkes Kotim
Karena itu, sebagai salah satu upaya mendukung terwujudnya kekebalan komunal terhadap virus Corona, khususnya di Kalimantan Tengah, lanjut Sinyo, pihaknya terus menggencarkan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat di provinsi ini.
Terkait capaian vaksinasi yang dilakukan BINDA Kalteng, imbuh dia, pada periode 14 – 19 September 2022, mencapai 4.220 dosis.
Sedangkan pada kegiatan vaksinasi 19 September 2022 yang dilaksanakan di Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, Kapuas, Pulang Pisau, Seruyan dan Kota Palangka Raya, berhasil memvaksin sebanyak 940 orang.
Baca Juga : Vaksin Terbukti Efektif Melindungi dari Risiko Covid-19
“Untuk hari ini, kami juga melakukan vaksinasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Katingan, Murung Raya, Barito Utara, Kapuas, Kota Palangka Raya, Barito Timur, Seruyan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Sukamara,” pungkas Sinyo.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul juga mendorong agar masyarakat umum untuk membantu meningkatkan capaian vaksinasi dosis tiga atau penguat pertama di Kalteng, guna mengoptimalkan kekebalan kelompok atau kekebalan kelompok.
“Berdasarkan data per 18 September 2022, realisasi vaksinasi pertama di Kalteng telah mencapai 100,84 persen dari total target 2.036.104 orang, dosis kedua 85,04 persen, dosis ketiga 28,15 persen dan dosis keempat yang khusus untuk tenaga kesehatan baru 0,47 persen,” ungkas Suyuti.[PRI]
Discussion about this post