kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Satu-satunya rumah ibadah bagi umat Islam di Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, adalah mushola atau langgar. Maklum, karena jumlah muslim di sini dulunya bisa dihitung dengan jari. Sehingga, jika ingin melaksanakan ibadah sholat Jumat, masyarakat harus pergi ke Masjid Al Harits, Polres Bartim, yang berjarak sekitar hampir 2 km.
Namun seiring perkembangan waktu, apalagi dengan adanya perusahaan pertambangan di mana banyak karyawannya adalah umat muslim, maka mushola pun dipikirkan agar mampu menjadi pelaksanaan ibadah sholat Jumat.
Menurut Johar, salah satu jamaah, berdasarkan kebutuhan peribadahan, selain sholat Jumat juga tarawih di bulan Ramadhan nanti, maka jamaah pun mengumpulkan iuran untuk perluasan Langgar Al Jihad, Desa Jaweten.
Baca Juga : Mushola Nur Asikin Kuala Pembuang Terima Bantuan Hibah
“Di samping itu, berkat saran dan masukan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bartim dan Ketua PC NU Kabupaten Bartim, akhirnya sholat Jumat sudah bisa terlaksana di Langgar Al Jihad,” tutur karyawan perusahaan tambang itu, tadi sore (Selasa, 24/1).
Sementara Fajri, salah seorang pedagang asal Haruai, Tanjung, Kab Tabalong, Kalsel, yang mengaku sering sholat Jumat di masjid-masjid wilayah Bartim, khususnya di Ampah, menilai bahwa ini juga berkat semangat toleransi dan kebersamaan umat beragama lain.
Baca Juga : Berkat Bersama, Kapolres Kotim Resmikan Mushola Al-Ikhlas
“Coba kalau mereka tidak bertoleransi, pasti mushola itu tidak boleh diperluas. Saya salut dengan tenggang rasa dan kebersamaan masyarakat Dayak dengan elemen etnis lain di Kab Bartim,” pujinya. [Red]
Discussion about this post