Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) hingga kini terus berinovasi dalam menjaring calon mahasiswa yang akan menempuh pendidikan akademik di kampusnya.
Salah satunya, yakni melalui program dan pendekatan-pendekatan yang membuat calon mahasiswa semakin berminat kuliah.
Rektor UMPR, Dr. H Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya mengutamakan pelayanan kepada calon mahasiswa agar berminat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan.
Salah satunya melalui program yang memberikan akses masyarakat untuk dapat dipermudah dalam administrasi dan pendaftaran kuliah. Bahkan, pihaknya pun siap melakukan aksi jemput bola administrasi, bagi calon mahasiswa penyandang disabilitas.
Baca Juga : Polwan Goes To Campus, Puluhan Mahasiswa UPR Diedukasi Pencegahan Kekerasan Seksual
“Kami sangat mengerti bahwa kampus swasta ini sangat fleksibel. Tidak seperti kampus negeri yang sangat tergantung dengan kebijakan pemerintah. Untuk itu, perlu program yang dapat memberikan akses mudah untuk masyarakat dapat berkuliah,” katanya, Rabu, 9 Agustus 2023.
Dijelaskannya, saat ini UMPR mengutamakan program jemput bola. Ditunjang dengan prodi yang beraneka ragam, dirinya mengaku optimis dapat menjaring banyak calon mahasiswa. Terlebih, tahun mendatang, UMPR berencana membuka prodi kedokteran.
“Kami ingin prodi ini mampu memfasilitasi putra-putri daerah yang berminat di bidang kedokteran mampu mendapatkan ilmu yang dikehendaki. Rencananya tahun depan sudah buka,” ucapnya.
Lebih lanjut Dr. H Muhammad Yusuf mengatakan, jika saat ini peminat UMPR cukup tinggi. Bahkan, ada mahasiswa dari enam negara yang saat ini berkuliah di UMPR, yakni dari negara India, Afganistan, Thailand, Irlandia dan lain lainnya.
Baca Juga : Mahasiswa KKN Kelompok 30 UPR dan Aparatur Desa Napu Kunjungi Destinasi Wisata Desa Kalemei
Untuk itu, pihaknya berharap stigma jika kuliah itu susah, mahal dan perlu waktu yang lama dapat pelan-pelan diubah.
Pasalnya, saat ini banyak prodi yang dapat ditempuh oleh para pekerja, bahkan ada program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap individu untuk menempuh pendidikan formal, nonformal dan informal melalui fasilitas penyetaraan.
“Kami juga jemput bola bekerjasama dengan Pemerintah Daerah di Kota dan Kabupaten untuk dapat menguliahkan warganya di UMPR dengan dibiayai pemerintah. Saat ini sudah terjalin beberapa MoU dengan kepala daerah dan program ini akan mulai berjalan mulai tahun ini,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post