Kaltengtoday.com, Kapuas – Umat Kristiani di Kabupaten Kapuas memperingati malam Paskah dengan tradisi berziarah ke pemakaman untuk mengenang dan melewati malam suci bersama orang-orang tercinta yang telah mendahului mereka.Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi adalah Pekuburan Barimba di Kecamatan Kapuas Hilir.
Sejak Sabtu malam, 19 April 2025, ribuan warga terlihat berdatangan membawa lilin, bunga, dan perlengkapan doa untuk mengikuti tradisi malam jiarah. Suasana penuh khidmat menyelimuti area pemakaman yang diterangi cahaya lilin dan lampu-lampu kecil.
Sekretaris Pengurus Pekuburan Barimba, Basruly, mengatakan bahwa kegiatan ini sudah menjadi bagian dari tradisi tahunan umat Kristiani di wilayah tersebut.
“Setiap tahun, khususnya pada malam Paskah, umat Kristiani datang ke sini untuk mengenang orang-orang tercinta. Mereka berdoa, menyalakan lilin, dan berkumpul dalam suasana damai,” ujar Basruly.
Ia juga menambahkan bahwa pengurus kuburan telah menyiapkan segala kebutuhan untuk kenyamanan pengunjung, termasuk pembersihan area makam, penerangan tambahan, serta koordinasi keamanan dengan aparat baik TNI Polri agar keamanan lebih aman dan kondusif sehingga para peziarah menjalani suasana dengan penuh suka cita.
“Tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya,kami dari panitia memutar film kisah penyaliban Tuhan Jesus Kristus dan sond system di bantu dari Pemerintah Daerah,”Ungkapnya.
Disampaikannya,bahwa Tradisi jiarah malam Paskah ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada yang telah tiada, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual dan kebersamaan bagi keluarga.
Baca Juga : Di Momen Paskah, Kadis TPHP Kalteng Kunjungi Panti Asuhan
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan TNI-Polri yang sudah mengamankan kegiatan malam paskah terlebih Anggota DPRD Framgko B Dehen yang sudah membantu fasilitas di Kuburan Kristen Barimba,”imbuhnya.
Perayaan ini berlangsung hingga tengah malam dan berjalan dengan tertib. Warga berharap kegiatan ini terus dilestarikan sebagai bagian dari nilai keagamaan dan budaya lokal. [Red]
Discussion about this post