Kalteng Today – Palangka Raya, – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, menuturkan jika semangat heroisme para pahlawan mesti ditransformasikan sebagai keberanian generasi milenial untuk berkontestasi menggunakan ide-ide kreatif yang meluas pada spektrum lokal, nasional, antar negara, bahkan lintas benua.
“Jika dahulu mereka yang disebut pahlawan adalah orang yang berjuang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, namun definisi pahlawan saat ini lebih kepada warga negara yang melakukan tindak kepahlawanan, berjasa dan berkorban untuk bangsa dan negara, serta tidak melakukan tindakan yang menodai nilai perjuangannya,” tutur Sigit, Kamis (20/5).
Sigit menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 juga disebutkan bahwa orang yang menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi bangsa dan negara juga mencirikan nilai kepahlawanan. “Artinya setiap warga negara memiliki kesempatan untuk bisa menjadi pahlawan,” ucapnya.
Legislator PDI Perjuangan ini mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mengingat jasa pahlawannya. Namun, sebagai bangsa yang besar di era digitalisasi teknologi informasi yang terus berkembang, maka menurutnya sangat perlu untuk tetap mengingat tentang heroisme para pejuang negeri ini.
“Saat ini, tantangan bangsa kita tidak lagi berjuang menghadapi musuh berupa negara-negara penjajah. Itu tantangan ketika kolonialisme masih menjadi bagian dari interkoneksi antarbangsa. Tantangan pada masa kini, pada era digital, tentu sangat berbeda yakni dengan segenap kompleksitas persaingan ekonomi, diplomasi lintas negara, kontestasi identitas, hingga perebutan energi antarkorporasi,” ujarnya menjelaskan.
Ia menambahkan, bangsa ini tengah menghadapi tantangan zaman berupa masuknya teknologi yang demikian masif, namun belum dibarengi dengan literasi digital yang signifikan.
“Tantangan terbesar bangsa, khususnya kita sebagai putra putri Kalimantan Tengah khususnya Kota Palangka Raya, yakni bagaimana memanfaatkan kreatifitas di bidang teknologi hingga inovasi media untuk menyebarkan kebaikan yang merata,” tandasnya.
Baca juga : Pemkab Kotim Patuhi Putusan PTUN Palangka Raya
Dikatakannya, lapisan generasi Indonesia masa kini dan mendatang menghadapi tantangan yang sama sekali berbeda dengan apa yang diperjuangkan pendiri bangsa. Jejak heroik para pahlawan bangsa harus benar-benar diresapi dan teladannya untuk ditransformasikan pada masa kini. Kerja keras, kreativitas, keteguhan, solidaritas, sekaligus integritas sebagai bagian dari bangsa Indonesia ditegaskan Sigit, harus dihadirkan pada era ini.
“Pahlawan-pahlawan milenial haruslah tampil untuk menjadikan bangsa ini tidak sebagai pasar digital, namun sebagai pemain aktif dalam kontestasi digital masa kini. Di masa yang akan datang, estafet kepemimpinan bangsa ada di pundak anak-anak muda penerus bangsa ini. Bangkit terpuruknya bangsa ini di masa depan, akan sangat bergantung kualitas kekuatan anak-anak muda generasi milenial saat ini,” tutup Sigit.[Red]
Discussion about this post