Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Bendungan Tampa yang berada di Kecamatan Paku, adalah satu dari dua bendungan terbesar di Kabupaten Barito Timur, bahkan mungkin di Provinsi Kalimantan Tengah.
Waduk seluas 1.000 hektar lebih tersebut merupakan penampungan air, yang arus keluarnya dikendali oleh petugas. Jika musim hujan, aliran airnya akan menjadi sesuatu yang ditakutkan. Sehingga tak ada warga sekitar yang memancing apalagi berani berenang ke situ.
Baca Juga :Â Potensi Produksi Padi di Kecamatan Patangkep Tutui
Dengan posisi yang cukup tinggi, dan beberapa perkampungan, persawahan bahkan jalan berada di titik bawahnya, bisa dibayangkan apabila bendungan tersebut jebol, maka akan menjadi bencana yang cukup mengerikan.
‘Sebaiknya pihak berwenang mengecek ke bendungan. Kami melihat bahwa dinding pembendung dam sudah mulai dirembesi air. Jadi, pasti sudah ada celah-celah yang rapuh sehingga air bisa masuk. Kalau air sampai jebol, sudah pasti ruas jalan di arah Kupang Baru, bakal tergenang air. Sehingga arus lalu lintas antara Ampah – Tamiang Layang pasti terputus,” kata Mardian, seorang pemancing yang membatalkan niatnya lantaran arus air yang deras, tadi pagi (Sabtu, 4/5)
Hal senada juga dikatakan Asep, warga pendatang dari Jawa Barat yang bermukim di Luau Jawuk. Ia dan beberapa rekannya menceritakan air yang sudah mulai rembes dari dinding waduk
Baca Juga :Bermodal Optimis, Hingga Mampu Kembangkan Wisata Turan Amis
“Kalau ke Luau Jawuk, efeknya ya saluran irigasi di sini bakal meluap. Meskipun secara lokasi, Luau Jawuk berada di titik agak tinggi,” ucapnya.
Sayang saat hendak konfirmasi dengan Kepala Desa Tampa, Dubinata, yang bersangkutan masih dirawat karena menderita sakit. Dan kondisinya masih memerlukan perawatan secara intens. [Red]
Discussion about this post