kaltengtoday.com, – Sampit, – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Timur mengatakan kasus asusila yang sering terjadi memang banyak faktor penyebabnya.
Salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya. Sehingga kasus asusila di Bumi Habaring Hurung terus terjadi setiap tahunnya. Bahkan, pada 2022 ini kasus asusila terhadap anak di bawah umur kerap terjadi.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB) Kotim, Suparmadi mengharapkan peran dan perhatian orang tua dalam memantau anak-anaknya. “Berikan perhatian kepada anak tercinta kita, awasi dan pantau mereka,”ujarnya, Kamis (14/4).
Faktor lain adalah masalah kemajuan zaman atau era teknologi yang saat ini dirasakan hampir diseluruh dunia tak terkecuali Kotim. “Misalnya saja penggunaan ponsel yang saat ini hampir dimiliki oleh masyarakat kita. Khususnya anak kita, apalagi saat ini proses belajar menggunakan sistem daring. Orang tua harus pantau dan awasi anaknya belajar online tersebut,”pintanya.
Memang, media sosial juga bisa berdampak tidak baik terhadap anak. Makanya dirinya mengingatkan dan menghimbau agar orang tua aktif mengawasi anaknya pada saat menggunakan media sosial nantinya.
“Sebab, kuncinya adalah pengawasan dan perhatian orang tua akan menekan angka kejahatan terhadap anaknya. Sata harap ini menjadi perhatian orang tua,”himbaunya.
Baca juga :Â DPRD Kalteng Apresiasi Keseriusan Rencana Pembangunan Pemkab Kotim
Tak kalah penting pula tata berpakaian anak kita. “Sampaikan kepada anak, mana pakaian yang layak pakai dan mana yang tidak. Ini juga bisa mengundang hal negatif nantinya terhadap anak kita,”pintanya.
Baca juga :Â Perusahaan Tambang di Kotim Diingatkan Jangan Manfaatkan Jalan Umum
“Saya harap ini menjadi perhatian bersama, khususnya orang tua untuk memberikan perhatian dan pengawasn terhadap anak tercintanya. Jangan mudah percaya dengan orang yang belum kenal. Meski kenal pun jangan terlalu diberikan kepercayaan penuh pula,”tutupnya.[Red]
Discussion about this post