kaltengtoday.com, TamIang Layang – Berdekatan dengan lahan perkebunan sawit, bahkan dikelilingi areal perusahaan, membuat Desa Sumber Rejo, Kecamatan Pematang Karau, jadi tak bisa memicu pada sektor pertanian.
Namun hal itu tidak membuat warga masyarakatnya jadi mati kutu. Mereka membuat terobosan lain di luar berkebun karet, yang justru kemudian hasilnya ternyata menjanjikan. Yaitu berbudidaya sapi, di mana saat ini Sumber Rejo diakui sebagai sentra penggemukan sapi yang berhasil di Kabupaten Barito Timur.
Seperti yang dikatakan Camat Pematang Karau H Edy Adwar belum lama ini, kuantitas dan kualitas sapi di Sumber Rejo bisa dikatakan berimbang baik. Edy menilai, kalau untuk memenuhi kebutuhan lokal saja, sapi di Sumber Rejo sangat mencukupi.
Baca Juga : Â Pekerja Asal NTT Terlantar Sebagian Dapat Pekerjaan Baru di Perkebunan Sawit
Sayang, saat ditemui di kanornya, Kepala Desa Sumber Rejo sedang tidak berada di tempat. Hingga media ini tak bisa melihat secara langsung sentra pembudidayaan sapi di sana.
Namun menurut salah satu perangkat desa, letaknya berada di Jalur III. Agak jauh dari kantor desa. Hanya saja, jalannya baik dan ada saja pengelola peternakan yang siap melayani informasi yang dibutuhkan.
Sementara menurut Bertho, tadi (Sabtu, 28/1) salah seorang pegiat sosial kemasyarakatan dari Kecamatan Raren,, potensi peternakan sapi di Kecamatan Pematang Karau, yang merupakan kecamatan tetangga itu, harus dibarengi dengan regulasi yang mengatur agar pasar sapi lokal, tidak tergusur oleh pasokan dari luar.
Baca Juga : Â Yulhaidir Beberkan Langkah dan Kendala Wujudkan Perkebunan Sawit Berkelanjutan
“Harus ada Perda yang mempertegas para peternak sapi di Sumber Rejo mendapat prioritas pembelian sapi, misalnya untuk Hari Raya Idul Adha, di mana umat muslim perlu menyembelih hewan qurban. Jadi, misalnya kurang, baru membeli dari luar provinsi,” tutur lelaki yang mengaku sering keluyuran di wilayah Kecamatan Pematang Karau, termasuk melihat pembudayaan sapi di sana.
Baik Bertho atau beberapa warga, baik di Pematang Karau ataupun luar, menilai jika kemungkinan keberhasilan peternak di Sumber Rejo juga dari segi nama. Dalam Bahasa Jawa, “Sumber” berarti pusat, dan “Rejo’ berarti makmur. [Red]
Discussion about this post