Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Melandainya Covid 19 di Kabupaten Barito Timur, selama beberapa bulan terakhir, seperti merangsang gairah kegiatan belajar mengajar kembali lagi, melalui kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas. Dari mulai SMA/MA hingga TK/RA, para generasi muda negeri berstatus pelajar kembalimenikmati pengajaran luring, walaupun masih belum padat seperti dulu lagi.
Dan melihat kondisi yang semakin membaik, beberapa sekolah TK di Kabupaten Barito Timur, mengujicoba penambahan frekuensi PTM yang ada. Seperti di Taman Kanak-kanak (TK) Anggrek, Desa Rodok, TK Sumber Garunggung ataupun di sebuah TK swasta yang dikelola yayasan keagamaan di Tamiang Layang,misalnya. Dari jadwal turun seminggu sekali, kini berdasarkan kesepakatan kepala sekolah bersama pengajar dan walimurid, ditambah menjadi tiga kali dalam satu minggu.
Baca Juga : Wall Magazine Students, Media Pelajar Satu-satunya di Bartim Yang Pernah Eksis
“Lama belajar tetap satu jam saja dulu. Dan tetap kita disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker serta mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk kelas. Duduknya pun berjarak antara satu sama lain. Ini skealigus tetap sebagai upaya mengantisipasi jika kemudian ada kejadian pandemi kembali. Apalagi sekarang kita dengar ada varian baru Omicron. Tapi kita berdoa,semoga saja Bartim tetap aman,” kata Kepala Sekolah TK Sumber Garunggung Deniyati, saat dibincangi tadi siang (Rabu, 5/1).
Baca Juga : Usai Natalan, ASN dan Honorer di Pemkab Bartim Tetap Turun Seperti Biasa
Sementara wali murid, menyambut baik prakarsa tersebut.Mereka merasa terlalu panjangnya sekolah dinonaktifkan semasa pandemi,membuat banyak hal yang seharusnya diketahui menjadi terhenti. “Anak-anak kita jadi –maaf- kayak bodoh. Karena bagaimanapun orangtua membimbing, tetap bukan guru. Banyak hal yang tidak tahu, ditanya anak dan kita tak bisa jawab. Benar ada Google, tapi itu bagi yang tahu ponsel dan punya android. Buat saya, PTM tetap solusi yang lebih baik daripada belajar di rumah.Sambil kita waspada terhadap jenis baru Covid, yang sifatnya jelas membuat rugi, meruntuhkan tatanan,” ucap Ny Nia, orangtua yang anaknya bersekolah di TK Anggrek. [Red]
Discussion about this post