Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran mengakui setelah dipilih masyarakat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 10 tahun silam terdapat suka duka dalam memimpin Bumi Tambun Bungai.
Satu dekade memimpin Kalteng dengan segala kompleksitas persoalan, mulai dari pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, hingga investasi menurutnya sangat berbeda antara memimpin birokrasi pemerintahan dengan memimpin sebuah perusahaan swasta.
“Perbedaan memimpin ini hal kecil, tapi yang penting adalah keahlian kita dalam kepemimpinan,” katanya kepada awak media, Senin (10/2/2025).
Baca Juga :Â Kunjungi Objek Wisata Nyaru Menteng, Sugianto Sabran Usul ke Pemerintah Pusat Terkait Infrastruktur
Pendidikan ditegaskannya, bukanlah sebuah masalah dalam memimpin atau menjadi seorang gubernur, namun keahlian terkait bagaimana mengelola sumber daya yang ada, hingga gaya kepemimpinan lah yang diperlukan.
“Tentu dengan gaya kepemimpinan sendirilah yang menentukan juga. Seperti pak H. Agustiar Sabran memiliki perusahaan, dan bapak H. Edy Pratowo juga punya perusahaan, tentu masing-masing memiliki gaya kepemimpinan,” tuturnya.
Ia membeberkan, gaya kepemimpinan dirinya dan gubernur sebelumnya, seperti Agustin teras Narang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, sebab menurutnya gaya kepemimpinan sama halnya dengan selera musik seseorang.
“Ada yang suka dangdut, keroncong, pop, dan sebagainya. Sama halnya dengan gaya kepemimpinan,” tuturnya.
Baca Juga :Â Ivo Sugianto Sabran Buka Rakor Posyandu
Lebih lanjut, ia membeberkan setelah nantinya tidak lagi memimpin Kalteng atau menjabat sebagai gubernur, Sugianto akan melakukan rileksasi ke hutan untuk beristirahat, dan belum mengambil langkah selanjutnya.
“Istirahat dululah ditengah hutan dulu, mencari oksigen yang bagus-bagus di hutan, sambil memancing,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post