Kalteng Today – Puruk Cahu, – Dampak negatif pernikahan dini perlu disosialisasikan oleh dinas terkait di sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Murung Raya (Mura). Pasalnya, resiko pernikahan dini berakibat pada kematian u kepada bayi maupun perempuan itu sendiri ketika melahirkan.
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPRD Mura, Tuti Marheni dampak yang terjadi atas pernikahan dini juga rentan terjadi perceraian, sebab tanggungjawab untuk berumah tangga terbilang belum siap secara psikis maupun mental sehingga data pernikahan dini menjadi salah satu meningkatkan angka kemiskinan.
“Selain sangat beresiko pada kematian ketika melahirkan juga rentan pada perceraian karena ketidaksiapan psikis maupun mental kedua pasangan dalam berumah tangga,” jelasnya, Selasa (3/11/2020).
Perlu diketahui, disampaikan juga oleh politisi Nasdem ini, dampak psikologis mereka yang menikah pada usia muda atau di bawah 20 tahun, secara mental belum siap menghadapi perubahan pada saat kehamilan.
“Hal ini terjadi mengingat ketidaksiapan bagi pasangan muda dalam berumah tangga karena kebanyakan faktor ego kedua pasangan secara psikis maupun mental belum siap. Selain itu, pasangan perempuan belum siap menerima perubahan ketika dalam masa kehamilan. untuk mengatasi segala persoalan kedua pasangan sangat minimnya pengetahuan,” lanjutnya lagi.
Baca Juga: DPRD Gumas Apresiasi Polres Berantas Peredaran Narkoba
Melalui pendidikan, peserta didik menyadari bahwa menimba ilmu merupakan salah satu hak dasar warga negara yang harus dipenuhi, sehingga tumbuh kesadaran bersama pernikahan dapat dilakukan usai berakhirnya masa pendidikan formal.
“Sangat disayangkan apabila anak muda lebih memilih hidup berumah tangga terlalu cepat, disaat potensi diri masih dapat dimaksimalkan,” tutup Tuti Marheni. [Red]
Discussion about this post