kaltengtoday.com, Entertainment – Miracle in Cell No. 7 adalah salah satu film korea yang di-remake versi Indonesia yang paling banyak ditunggu penayangannya oleh netizen. Mengingat kepopuleran film yang tayang sejak 2013 lalu ini membuat antusias warga Indonesia pun meningkat.
Miracle in Cell No. 7 berhasil meraih banyak penghargaan dan menjadi salah satu film terlaris di negara asalnya, Korea Selatan.
Popularitasnya tidak hanya di Korea, melainkan juga di berbagai negara lain. Sebelum Indonesia, bahkan negara seperti Turki, Filipina, dan Brunei Darussalam sudah merilis adaptasi film Miracle In Cell No. 7 karya Lee Hwan-Kyung ini.
Sinopsis Miracle in Cell No. 7
Film ini menceritakan seorang ayah yang mengalami catat mental, harus dipenjara seumur hidup karena dituduh membunuh dan memperkosa seorang anak kecil.
Baca Juga :Selain The World of the Married, ini Deretan Drama dan Film Korea yang Di-Remake Versi Indonesia
Putrinya yang cerdas, akhirnya memilih sekolah hukum untuk membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah.
Flashback pada masa-masa di mana sang ayah dan putri tercintanya ini menghabiskan waktu bersama, ketika sang anak masih berusia 6 tahun. Hingga ayahnya di penjara, dan bagaimana sang putri ‘diselundupkan’ ke dalam sel untuk menemui sang ayah.
Film yang populer dengan cerita yang menyayat hati ini akhirnya dibuat ulang versi Indonesia oleh sutradara Hanung Bramantyo dan Falcon Pictures.
Lalu apa perbedaan Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia dengan aslinya?
1. Latar lokasi tempat tinggal tokoh utama
Dalam Miracle in Cell No. 7 versi Korea Selatan, ayah dan anak ini tinggal di rumah sempit dan sepi penduduk.
Namun jika melihat set lokasi versi Indonesia, ayah dan putri kecilnya ini tinggal di rumah kecil di Kawasan padat penduduk, di tepi rel kereta api.
2. Profesi sang ayah
Meski sama-sama memiliki keterbelakangan mental, profesi ayah versi Indonesia berbeda dengan aslinya. Jika versi Korea sang ayah merupakan juru parkir, sementara film garapan Hanung Bramantyo membuat sang ayah menjadi seorang penjual balon.
3. Iklim negara
Seperti yang diketahui, Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu panas dan hujan. Sementara di Korea Selatan adalah negara 4 musim termasuk musim salju. Dalam Miracle in Cell No. 7 salah satu pemicu konflik adalah musim salju, ketika sang anak terpeleset dan jatuh hingga meninggal dunia. Sebelum kasus ini dituduhkan pada sang ayah.
Baca Juga :Selain The World of the Married, ini Deretan Drama dan Film Korea yang Di-Remake Versi Indonesia
Sementara di Indonesia Hanung akan membuat penyebab kasus dengan pendekatan yang berbeda.
Selain ketiga perbedaan di atas, film ini juga dibuat berbeda secara pendekatan hukum. Mengingat hukum di Korea Selatan dan Indonesia yang berbeda.
Bahkan untuk menghindari pro kontra atau menyinggung system hukum di Indonesia, Hanung membuat hukum dan penjara dalam film ini pun berupa fiktif dan rekayasa.
Miracle in Cell No. 7 akan dibintangi oleh Vino G Bastian, Graciella Abigail, Mawar De Jongh, Marsha Timothy, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Regen hingga Deny Sumargo.
Apakah Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia juga akan membuat penonton menangis sesenggukan seperti aslinya? Siapkan mental untuk menangis, tertawa, menangis dan tertawa lagi, sebelum film ini resmi tayang di bioskop pada 8 September 2022 mendatang.[Red]
Tonton ulang trailernya dulu nih!
Discussion about this post